Merangkak merupakan fase yang biasanya akan dilalui oleh bayi dikisaran usia 8 – 12 bulan. Tapi ada beberapa bayi tidak merangkak, jadi setelah fase duduk, bayi langsung berdiri dan berjalan. Keinginan agar anaknya tumbuh dengan baik membuat banyak orangtua yang khawatir akan hal tersebut. Oleh karena itu yuk kita bahas bersama Moms.
Pentingnya merangkak
Merangkak adalah fase pertama yang dilalui bayi agar dapat bergerak secara efisien sebelum berjalan. Ada banyak manfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi jika melewati fase merangkak, yaitu :
1. Mengembangkan kemampuan bayi
Saat merangkak, kemampuan motorik halus, motorik kasar, keseimbangan, dan koordinasi mata dan tangannya sedang berkembang. Hal ini akan sangat berguna untuk tumbuh kembang bayi dikemudian hari.
3. Merangsang kecerdasan spasil
Kecerdasan spasial sangat berguna untuk kemampuan anak dalam memecahkan masalah. Bayi yang merangkak akan memiliki kecerdasan spasial yang baik dan memudahkan anak memecahkan masalah dikemudian hari.
4. Mengembangkan kemampuan visual
Bayi yang merangkak juga belajar untuk menggapai benda atau barang yang dia inginkan. Dengan merangkak bayi mempunyai kemampuan untuk belajar mengira jauh dekat nya sebuah objek.
5. Koordinasi otak
Merangkak dapat menstimulasi kemampuan otak kanan dan kiri bayi. Fungsi koordinasi akan meningkat dengan sangat pesat saat merangkak. Otak pun lebih terlatih untuk memproses suara, visual, dan gerakan di waktu bersamaan.
6. Meningkatkan percaya diri dan kekuatan fisik
Merangkak membuat bayi percaya akan kemampuan dirinya dalam menentukan keinginan. Bayi dapat belajar untuk mengira resiko yang akan dihadapinya. Merangkak juga melatih kemampuan fisik bayi agar siap untuk berjalan.
Mengapa beberapa bayi tidak merangkak ?
Walaupun merangkak sangat penting, Moms tidak perlu khawatir jika bayi tidak merangkak. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonsia (IDAI), tidak semua bayi merangkak, jadi masih merupakan hal yang wajar jika bayi tidak merangkak. Asalkan bayi menunjukan kemauan dan pertumbuhan untuk bergera secara aktif.
Ada banyak kondisi yang menyebabkan bayi tidak merangkak, yaitu :
1. Kelahiran premature
Bayi yang lahir prematur biasanya menunjukkan perkembangan yang sedikit berbeda dibanding bayi seusianya. Namun Moms tidak perlu khawatir, pemberian stimulasi yang sesuai akan membantu bayi dapat merangkak.
2. Faktor lingkungan
Beri kesempatan bayi Moms untuk mengekplorasi lingkungan rumah. Biarkan bayi bergerak sesuai naluri dan kemauannya. Moms hanya perlu menjaga dan memastikan rumah bersih dan aman untuk bayi. Jangan biarkan bayi banyak digendong atau diletakkan dikursi yang dapat menghambat kemampuannya.
Stimulasi juga bayi dengan tummy time. Sebelum merangkak, bayi biasanya melewati fase tengkurap. Moms bisa meletakkan bayi tempat yang datar yang tidak terlalu keras untuk tummy time. Otot punggung bayi akan kuat dan terstimulasi sehingga memudahkan bayi untuk merangkak.
3. Kondisi kesehatan atau kelainan genetic
Dalam beberapa kasus, bayi tidak merangkak karena terdapat masalah medis seperti gangguan saraf, down syndrome, celebral palsy, spina bifida, sindrom Rubella, atau sindrom genetik langka Pitt – Hopkins. Untuk kondisi diatas bayi memerlukan bantuan dokter dan medis untuk melakukan diagnose dan pengobatan.
Dampak bayi tidak merangkak
Karena merangkak memberikan banyak sekali manfaat untuk tumbuh kembang bayi, melewati fase merangkak tentunya memiliki dampak untuk bayi. Dampak ini biasanya terlihat jika anak beranjak besar.
1. Gangguan keseimbangan
Merangkak membantu bayi untuk melatih keseimbangan otak kanan dan kirinya. Bayi yang tidak merangkak dikhawatirkan akan memiliki masalah keseimbangan dan koordinasi tubuh dikemudian hari.
2. Gangguan konsentrasi
Bayi yang tidak merangkak akan memiliki masalah konsentrasi di fase umur selanjutnya. Biasanya anak akan lebih sulit untuk berkonsentrasi seperti dalam belajar
3. Gerakan cenderung kasar
Saat bergerak atau berjalan bayi yang tidak merangkak memiliki gerakan yang kasar dan sering terjatuh. Hal ini karena gerakan motoriknya tidak terstimulasi dengan baik.
Selain itu anak yang tidak merangkak akan kesulitan melakukan aktifitas sehari-hari seperti sulit menulis dengan jelas, sulit mengancingkan baju, sulit untu mengingkat tali sepatu, sulit menyikat gigi dengan satu tangan, mudah Lelah, dan daya tahan tubuh lemah.
Kapan orangtua harus khawatir ?
Meskipun bayi tidak merangkak masih hal yang wajar, Moms harus mulai waspada dan memeriksakan bayi Moms ke dokter ahlinya jika menemukan hal – hal berikut ini :
- Tidak menggerakan kaki dan tangannya saat disentuh.
- Dapat menggerakan tangannya tetapi kaki kaku.
- Tidak kuat menopang tubuhnya
- Bayi berusia 6 bulan tidak kuat menopang tubuhnya saat digendong.
- Tidak bergerak maju ke arah objek
Moms harus selalu memperhatikan tumbuh kembang si buah hati. Jika menemukan hal – ha yang tidak sesuai dengan fase bayi, Moms dapat segera meminta bantuan dokter. Jika benar ada masalah, deteksi dini dapat membantu bayi Moms kembali ke tubuh kembang yang sesuai.
Cara melatih bayi untuk merangkak
Moms telah mengetahui manfaat dari merangkak dan dampak yang akan terjadi jika bayi tidak merangkak. Oleh karena itu Moms harus semangat untuk mengusahakan agar bayi merangkak dengan melatih dan menstimulasi bayi sesuai usia dan perkembangannya. Stimulasi yang diberikan harus sesuai dan jangan berlebihan. Moms dapat mencoba cara berikut ini
1. Tummy time
Tummy time dapat diberikan sejak bayi berusia 0 bulan (new born). Moms dapat meletakkan bayi secara tengkurap di dada atau perut Moms selama 1 – 2 menit sebanyak 2 – 3 kali sehari. Untuk bayi diatas 2 bulan, Moms dapat membiasakan si kecil untuk tengkurap di permukaan yang lembut dan tidak kasar.
2. Duduk
Cobalah untuk melatih bayi Moms dengan mendudukan bayi secara tegak. Mms dapat menggun akan bantal sebagai bantuan untuk menopang punggung bayi. Latihan duduk pada usia 4 – 6 bulan dipercaya dapat membantu melatih keseimbangan bayi. Sehingga bayi dapat mudah untuk merangkak.
3. Berikan mainan kesukaan
Dorong bayi yang sedang tengkurap untuk bergerak maju dengan meletakkan mainan kesukaan bayi di depan bayi. Gunakan mainan yang bergerak dan atau mengeluarkan suara untuk lebih menarik perhatian bayi agar bergerak maju menggapai mainannya.
4. Pastikan ruangan bersih dan aman
Untuk memudahkan anak merangkak, pastikan ruangan bersih dan aman. Simpan barang – barang yang sekiranya dapat membahayakan si kecil. Jangan batasi ruang gerak anak, cukup jaga dengan baik agar anak tidak terjatuh atau terpeleset. Menjaga kebersihan juga penting, karena anak menggunakan tangannya untuk merangkak.
5. Bermain bersama
Bermain bersama anak dapat menjadi hal yang menyenangkan. Selain meningkatkan momen bonding, bermain juga dapat melatih anak untuk belajar merangkak. Ajak anak melakukan gerakan kecil seperti merangkak agar mudah dicontoh. Moms juga dapat menstimulasi anak dengan bermain mengangkat benda atau membalik halaman buku.
Kesimpulan
Bayi tidak merangkak memang hal yang wajar. Tetapi Moms harus terus semangat memberikan yang terbaik untuk buah hati. Apalagi merangkak memiliki manfaat yang sangat bagus untuk bayi. Berikan kesempatan si kecil untuk dapat mengeksplorasi diri dan lingkungannya secara maksimal agar tumbuh kembangnya optimal.
Referensi :
Crawling delay in infants: When should I be concerned?. FDNA Telehealth. Diakses tanggal 15 November 2023 dari https://fdna.health/knowledge-base/why-does-my-baby-have-a-crawling-delay/
Dr. Damar Upahita. Jangan Panik Jika Bayi Tidak Merangkak. Diakses tanggal 14 November 2023 dari https://hellosehat.com/parenting/bayi/bayi-1-tahun-pertama/bayi-tidak-merangkak/