Bermain jadi salah satu aktivitas yang bermanfaat untuk orang dewasa dan anak-anak, tapi hati-hati Moms, sudah tahu apa akibatnya kalau lupa waktu dalam bermain? Tak hanya berisiko untuk anak-anak tapi orangtua juga perlu tahu batas waktu yang cukup untuk bermain.
Lalu apakah aktivitas seperti bermain bersama anak yang di luar screen time juga perlu dibatasi waktunya? Mungkin hal ini yang jadi pertanyaan Moms selanjutnya. Ketahui jawaban selengkapnya di sini, ya Moms!
Berapa Lama Durasi yang Tepat untuk Bermain?
Menurut Psikolog Anak Rumah Dandelion, Kanti Pernama, aktivitas bermain (di luar screen time) baik untuk orang dewasa maupun anak sebaiknya dilakukan bebas setiap hari. Aktivitas yang dilakukan bisa berupa menjalankan hobi, olahraga, interaksi, hang out dengan teman, ataupun aktivitas yang bisa dilakukan bersama anak seperti main game, boardgame, dan menggambar bersama.
“Tidak ada guideline spesifik untuk durasi bermain (di luar screen time) buat anak maupun dewasa. Setiap orang bebas bisa berbeda-beda, karena bermain adalah sesuatu yang kita lakukan untuk rekreasi, untuk hiburan diri kita sendiri dan sifatnya motivasi intrinsik,” kata Kanti.
Kanti pun memberi contoh, “Kita lagi ingin main sesuatu dengan rasa happy awalnya, ternyata belum sampai 20 menit kita udah bosan, kalau kita paksa harus sampai lewat 20 menit malah jadi hilang kesenangan intrinsik tadi dan menjadi tuntutan. Hilang juga esensi bermainnya,” katanya.
Nah, lain untuk permainan screen time, Moms. Untuk screen time ada guideline spesifik menurut Kanti, “Durasinya dihimbau di bawah 30-60 menit di weekdays, dan di bawah 2 jam di weekend.” Jika lebih dari waktu tersebut, ketahui risiko dan apa akibatnya kalau lupa waktu dalam bermain.
Apa Akibatnya Kalau Lupa Waktu dalam Bermain pada Anak dan Orang Tua?
Kanti lalu menyimpulkan, untuk kegiatan bermain anak bisa bebas dan perlu diberikan sebanyak-banyaknya, tapi perlu diseimbangi juga dengan pemberian kegiatan bermain terstruktur yang diarahkan orang lain dan ada peraturannya. Jangan lupa juga pemenuhan kebutuhan dasar dan tanggung jawab anak seperti makan, sosialisasi, istirahat, belajar, dll.
Untuk orang dewasa pun kurang lebih sama. Kesempatan bermain ini perlu diperhatikan untuk tidak mengganggu keberfungsian harian seperti rutinitas kerja, rutinitas kebersihan diri, sosialisasi, serta pemenuhan kebutuhan dasar seperti makan, istirahat, gerak.
Lalu, apa akibatnya kalau lupa waktu dalam bermain untuk anak maupun orang dewasa. Berikut beberapa risikonya menurut Kanti:
1. Masalah kesehatan fisik
Lupa waktu dalam bermain dapat berdampak fisik seperti obesitas, gangguan tidur, tegang otot, hingga malnutrisi. Saat lupa waktu bermain, jadwal makan bisa saja terlewat dan membuat pemenuhan nutrisi jadi terganggu.
Dalam kasus screen time, gangguan tidur sangat rentan terjadi baik orang dewasa dan anak-anak. Cahaya yang dipancarkan layar malah bisa mengganggu siklus tidur di otak dan dapat menyebabkan insomnia, oleh karena itu sebisa mungkin hindari screen time sebelum tidur, ya.
2. Penurunan motivasi, performa akademis dan pekerjaan
Terlalu banyak bermain ternyata secara tidak sadar dapat menurunkan motivasi untuk melakukan sesuatu pada Moms dan keluarga. Hal ini tentunya memengaruhi performa akademis Si Kecil jika sudah bersekolah dan pekerjaan Moms.
3. Masalah sosial dan emosi
Dampak lain yang terjadi adalah seperti social withdrawal. Social withdrawal adalah sebuah kondisi di mana seseorang berusaha untuk menarik diri dari lingkungannya dan cenderung ingin menyendiri.
Selain itu, risiko lainnya bisa memengaruhi seseorang terhadap proses untuk regulasi emosi. Hal ini juga terbukti pada kasus anak yang terlalu banyak screen time menurut American Academy of Child and Adolescent Psychiatry.(yang dilansir dari Very Well Family) mereka cenderung dapat melakukan kekerasan.
Paparan acara TV, film, dan video game yang mengandung kekerasan dapat menyebabkan anak-anak menjadi tidak peka terhadapnya. Pada akhirnya, mereka mungkin menggunakan kekerasan untuk memecahkan masalah dan mungkin meniru apa yang mereka lihat di TV.
4. Tidak menjaga kebersihan diri
Salah satu apa akibatnya kalau lupa waktu dalam bermain adalah membuat Moms dan keluarga lupa akan rutinitas. Rutinitas seperti mandi dan juga menjaga kebersihan area rumah bisa jadi terabaikan.
5. Masalah kesehatan mental
Risiko lain yang didapat ketika lupa waktu dalam bermain adalah dapat memicu agresivitas, kecemasan, adiksi, hingga depresi.
4 Tips Agar Tidak Lupa Waktu dalam Bermain
Moms sudah mengetahui apa akibatnya kalau lupa waktu dalam bermain, lalu bagaimana mengatasinya agar Moms dan keluarga tidak lupa waktu? Berikut ada beberapa tipsnya:
1. Buat jadwal rutinitas kegiatan untuk setiap hari
Moms, membuat jadwal rutinitas setiap hari dapat membuat Moms menyeimbangkan antara kegiatan yang merupakan prioritas dan mana yang waktunya bermain. Menerapkan rutinitas juga bisa membuat Moms dan keluarga (terutama pada anak) jadi lebih disiplin dengan waktu.
2. Kenalkan konsep waktu pada anak sejak dini
Jika Moms kesulitan dalam membatasi waktu untuk anak, cobalah kenalkan konsep waktu pada anak sejak dini. Misalnya, jelaskan dengan memberitahu Si Kecil ketika jarum jam menunjuk ke arah angka 2, Moms dan keluarga sudah harus berhenti bermain dan masuk ke jam tidur siang.
Hal ini tentu tidak dapat dilakukan satu-dua kali percobaan, Moms harus juga disiplin terhadap diri sendiri dan melakukannya secara rutin. Selamat mencoba!
3. Pakai alarm saat bermain
Kalau Moms dan Dads orang yang juga masih sering lupa waktu dalam bermain karena terlalu fokus, Moms mungkin bisa coba batasi waktu bermain dengan alarm. Cara ini jadi teknik yang paling simpel dan mudah dilakukan terutama jika Moms dan Si Kecil sedang melakukan screen time.
4. Membuat aturan bermain
Bermain juga tentu memiliki aturan. Salah satu yang bisa Moms terapkan dengan keluarga adalah membuat aturan waktu-waktu tertentu di mana anak dan keluarga boleh bermain. Misalnya, tidak boleh bermain ketika sudah di kamar tidur, tidak bermain ketika sedang makan, dan lain sebagainya.
Membuat aturan seperti ini juga bisa mendukung bagi kegiatan prioritas, seperti anak jadi lebih fokus saat makan dan menikmati makanannya.
Kesimpulan
Jadi Moms, sudah tahu kan apa akibatnya kalau lupa waktu dalam bermain? Walaupun tidak ada ketentuan pasti berapa lama durasi untuk Moms dan anak bermain (di luar waktu screen time) pastikan kegiatan rutinitas prioritas Moms tetap berjalan dengan baik, ya.
Apalagi jika Moms mempunyai waktu screen time bersama pada anak, pastikan batas waktu nya dan terapkan selalu dengan rutin. Buatlah kesepakatan dan diskusi bersama keluarga terhadap waktu bermain agar semua dapat menerapkan dengan nyaman. Selamat bermain bersama keluarga!
Referensi
Very Well Family. 2020. The Harmful Effects of Too Much Screen Time for Kids (diakses 23 November 2023) | https://www.verywellfamily.com/the-negative-effects-of-too-much-screen-time-1094877
JP2KG AUD (Jurnal Pendidikan, Pengasuhan, Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini). 2020. Studi Kasus Perilaku Social Withdrawal pada Anak Usia Dini (diakses 23 November 2023) |
https://media.neliti.com/media/publications/410432-studi-kasus-perilaku-social-withdrawal-p-b716d37d.pdf