Polusi udara adalah kontaminasi lingkungan yang menjadi perhatian utama kesehatan kita saat ini. Mengingat penyakit akibat polusi udara sangatlah berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Menurut data WHO, Kawasan Asia Tenggara sendiri memiliki kualitas terburuk di dunia ini. Sebesar 4,2 juta jiwa melayang per tahunnya karena penyakit akibat polusi udara. Polusi udara biasanya dihasilkan dari muatan kendaraan di jalanan.
Bukan hanya itu, kegiatan pembakaran sampah, asap-asap limbah industri, penambangan, aktivitas gunung berapi, pembakaran hutan, dan penggunaan produk rumah tangga pun bisa turut menghasilkan polusi.
7 Penyakit Akibat Polusi Udara
Ada baiknya sekarang Moms mulai memperhatikan ragam penyebab penyakit akibat polusi udara yang bisa mengancam kesehatan keluarga. Hal ni untuk mencegah efek jangka pendek dan panjang akibat paparan polusi udara. Yuk, simak beberapa daftar penyakitnya berikut.
1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
ISPA merupakan infeksi di saluran pernapasan, yang menimbulkan gejala pilek, batuk, disertai dengan demam. ISPA sangatlah mudah menular dan bisa dialami oleh siapapun.
Menurut data WHO, ISPA adalah penyebab utama dari morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Hampir empat juta orang meninggal akibat ISPA setiap tahunnya. Lalu, sekitar 98%-nya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bawah. Nah, salah satu penyebabnya karena polutan udara.
2. Asma atau Asthmatic Bronchiole
Foto: canva.com
Asma merupakan salah satu penyakit akibat polusi udara yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran pernapasan yang menimbulkan penderitanya sulit bernapas atau sesak.
Penyempitan saluran ini menghasilkan gejala asma seperti batuk, sesak dada, dan sesak napas. Bagi seseorang yang punya penyakit asma, saluran pernapasannya akan lebih sensitif jika dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami asma. Sebaiknya, ciptakan sendiri udara bersih secara alami di rumah.
3. Serangan Jantung
Penyakit akibat polusi udara selanjutnya adalah serangan jantung. Menghirup udara yang mengandung polutan berbahaya bisa menyebabkan aterosklerosis, yakni kondisi penyempitan pembuluh darah yang disebabkan oleh penumpukan plak pada dinding pembuluh darah.
Penumpukan plak di dalam dinding pembuluh darah akan mengentalkan bagian arteri yang akan membatasi aliran darah, oksigen di seluruh tubuh, dan aliran darah. Aterosklerosis bisa menyebabkan penyakit jantung koroner atau penyakit arteri perifer, serta stroke atau serangan jantung.
4. Paru-Paru Basah atau Pneumonia
Paru-paru basah atau pneumonia adalah penyakit akibat polusi udara yang bisa memicu inflamasi pada alveolus (kantong-kantong udara) di salah satu bagian paru-paru, atau bahkan keduanya.
Paru-paru basah biasanya diawali dengan gejala batuk, kesulitan bernapas, dan demam. Bukan hanya orang dewasa yang bisa terserang, anak-anak dan lansia pun bisa mengalaminya, Moms.
5. Bronchopneumonia
Penyakit akibat polusi udara ini akan merasakan kesulitan bernapas lega atau sesak napas karena paru-paru mereka tidak mendapatkan suplai udara yang cukup.
Penyakit ini dapat disebabkan karena tubuh yang terinfeksi virus, bakteri, atau jamur. Namun dalam banyak kasus, bronkopneumonia paling sering disebabkan akibat infeksi bakteri. Bakteri penyebab bronkopneumonia ini bisa masuk ke dalam paru-paru melalui udara atau darah.
6. Gangguan Kehamilan
Foto: canva.com
Saat berada di fase kehamilan terutama kehamilan muda, setiap wanita tentunya memiliki risiko masing-masing. Bisa dibilang kondisi wanita yang sedang hamil betul-betul berbeda dengan kondisi prima saat sebelum hamil.
Penyakit akibat polusi udara yang terjadi pada ibu hamil adalah kelahiran prematur. Untuk itu, ibu hamil perlu dijaga asupan nutrisinya agar bisa menghindari beragam risiko dari faktor eksternal.
7. Gangguan Kognitif
Penyakit akibat polusi udara selanjutnya adalah gangguan kognitif pada anak-anak dalam masa pertumbuhannya. Gangguan kognitif pada anak-anak juga bisa memengaruhi proses pertumbuhan anak polutan. Efek dari polusi udara terhadap anak adalah menyebabkan postur badannya yang sedikit lebih pendek jadi efek stunting.
Hanya saja perlu diingat, kebutuhan asuransi tiap individu tidaklah sama. Ada banyak faktor yang memengaruhinya, mulai dari usia, status pernikahan, hingga riwayat penyakit. Oleh karena itu, penting untuk memahami kondisimu sebelum memilih asuransi.
Itulah tadi berbagai penyakit akibat polusi udara yang perlu Moms ketahui. Moms pastinya tidak menginginkan hal ini terjadi pada diri atau orang terdekat. Ada baiknya Moms mengantisipasi segala bentuk hal yang bisa terjadi mulai dari sekarang, ya.