Kelahiran bayi merupakan momen spesial yang penuh dengan kegembiraan dan sebagai orang tua tentu Moms ingin bayi Moms sehat. Akan tetapi, bagaimana ketika penyakit kuning pada bayi harus diderita Si Kecil kesayangan?
Wajar sebagai orang tua baru untuk khawatir tentang sesuatu yang tidak biasa dengan anak yang baru lahir. Ketika Moms memperhatikan bahwa Si Kecil menderita penyakit kuning yang wajar untuk khawatir.
Apalagi ini ditandai dengan semburat kekuningan pada kulit dan bagian putih matanya. Akan tetapi, mengetahui fakta seputar kondisi umum ini akan membantu mengurangi ketakutan tentang penyakit tersebut.
Mengetahui apa yang normal dan kapan tepatnya mencari bantuan medis tentang penyakit kuning ini, hal yang harus dilakukan.
Apa itu Penyakit Kuning pada Bayi Baru Lahir?
Warna kuning pada kulit dan mata bayi adalah tanda bahwa ada terlalu banyak bilirubin. Ini adalah suatu kondisi yang dikenal sebagai hiperbilirubinemia, dalam darah bayi Moms.
Disebut penyakit kuning, kondisi ini biasanya terjadi pada bayi sejak hari kedua setelah lahir. Dalam kasus ringan, kondisi ini biasanya hilang dengan sendirinya.
Jika kadar bilirubin dalam batas normal untuk bayi baru lahir, dokter anak akan mengizinkan bayi dipulangkan. Sebetulnya bukan kondisi yang terlalu serius.
Penyebab Penyakit Kuning pada Bayi
Ketika bayi Moms mulai bernapas setelah lahir, kelebihan sel darah merah yang mereka miliki saat di dalam rahim mulai rusak. Kondisi ini menghasilkan tingkat bilirubin yang lebih tinggi.
Dalam beberapa hari pertama kehidupan, hati bayi belum matang dan belum memiliki kemampuan untuk mengeluarkan bilirubin ini dengan benar, sehingga kulitnya menjadi kekuningan.
Warnanya biasanya lebih dalam dalam 5 hari pertama sebelum menjadi lebih terang dan hilang dalam 1 – 2 minggu. Kondisi normal ini dikenal sebagai penyakit kuning fisiologis.
Kapan Penyakit Kuning Harus Dikhawatirkan?
Sebagian besar kasus penyakit kuning pada bayi biasanya sembuh dengan sendirinya. Namun, jika kadar bilirubin penyebab penyakit kuning melonjak dalam 24 jam setelah kelahiran atau tetap tinggi setelah seminggu, masalah kesehatan lainnya harus dipertimbangkan.
Dikutip dari SuperMoms Singapura, kemungkinan penyebabnya adalah termasuk infeksi dalam aliran darah, infeksi virus tertentu, kelainan enzim atau membran sel darah merah, dan masalah hati.
Penyebab paling umum dari ikterus neonatorum yang memerlukan pembedahan adalah atresia bilier, yang menyebabkan penyumbatan saluran empedu. Dalam kasus yang sangat jarang, penyakit kuning yang tidak diobati dapat menyebabkan jenis kerusakan otak yang disebut kernikterus.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Sebagian besar kasus penyakit kuning pada bayi bersifat fisiologis dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, bayi Moms akan diperiksa oleh dokter dalam waktu seminggu sebagai bagian dari pemeriksaan rutin setelah melahirkan.
Ini adalah saat dokter anak akan dapat menilai kondisi bayi yang baru lahir dan memberi saran jika perawatan tambahan diperlukan.
Sementara itu, segera cari pertolongan medis jika Moms melihat gejala berikut:
- Kulit bayi semakin kuning setelah 3 hari
- Dada atau perut bayi berwarna kuning
- Bayi tidak menyusu dengan baik
- Pergerakan usus bayi terlihat tidak normal
- Bayi rewel
- Bayi melengkungkan punggungnya
- Tangisan bayi bernada tinggi
- Penyakit kuning belum hilang setelah 2 minggu sejak lahir
Cara Mengobati Bayi Sakit Kuning
Penyakit kuning yang ringan hilang setelah 1 atau 2 minggu. Tubuh bayi membuang bilirubin ekstra dengan sendirinya.
Penting agar bayi menyusu dengan baik karena ini mendorong pergerakan usus yang memungkinkan bayi mengeluarkan bilirubin melalui usus. Dokter mungkin menyarankan agar memberikan susu formula tambahan selain menyusui untuk memastikan hal ini.
Jika tes dokter menunjukkan bahwa kadar bilirubin lebih tinggi dari biasanya, bayi akan ditempatkan di bawah sinar khusus untuk mengobati penyakit kuning.
Perawatan yang dikenal sebagai fototerapi ini memungkinkan kulit menyerap cahaya. Ini mengubah susunan bilirubin sehingga bayi dapat lebih mudah mengeluarkannya dari tubuh mereka.
Moms mungkin pernah mendengar cerita tentang bayi yang dijemur di bawah sinar matahari sebagai cara untuk mengobati penyakit kuning. Hindari melakukannya karena ini memaparkan anak pada sinar UV yang berpotensi berbahaya.
Bayi memerlukan jenis cahaya khusus di lingkungan yang terkendali untuk menangani kondisi tersebut dengan aman. Ini biasanya dilakukan di kamar bayi rumah sakit.
Namun, jika tingkat penyakit kuning pada bayi tidak dianggap cukup tinggi untuk dirawat di rumah sakit, pilihan pengobatan lain. Misalnya penggunaan rompi penyakit kuning atau BiliBlanket yang merupakan perangkat fototerapi portable yang dapat digunakan di rumah.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Sabun Bayi Cair dengan Bahan Alami
Jika penyakit kuning pada bayi disebabkan oleh masalah kesehatan seperti golongan darah yang tidak sesuai dengan ibunya, dokter mungkin merekomendasikan transfusi darah atau pilihan pengobatan yang sesuai untuk kondisi yang didiagnosis.
Sungguh melegakan mengetahui bahwa penyakit kuning Moms tidak perlu dikhawatirkan dan sebenarnya normal. Waspadai tanda-tanda peringatan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dan ketahui kapan harus mencari bantuan medis.