Dalam kondisi normal, biasanya bayi akan dilahirkan terlebih dahulu, baru setelahnya tali pusar yang mengalami prolaps atau artinya jatuh dari posisi normalnya. Tali pusar ini bisa keluar dari leher rahim atau serviks, kemudian memasuki vagina mendahului keluarnya bayi. Inilah yang dikenal dengan tali pusat menumbung.
Tali pusat atau pusar merupakan jaringan berbentuk seperti selang fleksibel yang menjadi penghubung antara Moms dengan janin. Fungsinya sendiri untuk membawa darah yang kaya akan oksigen, nutrisi, dan pembuangan zat sisa.
Mengingat fungsinya yang sangat penting, keberadaan tali pusar yang sehat normal sangatlah penting untuk terus diperhatikan hingga bayi selamat lahir ke dunia.
Apa Itu Tali Pusat Menumbung?
Tali pusat menumbung adalah komplikasi yang sangat jarang terjadi. Bahkan, kemungkinannya muncul sekitar 1 dari setiap 300 kelahiran. Mengutip dari Birth Injury Help Center mengatakan kalau prolaps tali pusar atau tali pusat menumbung ini merupakan kondisi darurat obstetri yang sangat jarang terjadi dengan kejadian 0.14% hingga 0.62% kelahiran.
Seperti yang tadi sudah disebutkan kalau tali pusar memiliki fungsi yang sangat penting. Tali pusar sendiri terdiri dari tiga pembuluh darah yakni 2 pembuluh darah nadi dan 1 pembuluh darah balik. Pembuluh darah ini memiliki fungsi dalam menghantarkan nutrisi dan oksigen untuk bayi, serta membawa sisa buangan metabolisme bayi.
Tali pusat menumbung adalah kondisi ketika tali pusar keluar melalui ketuban yang sudah pecah, kemudian ke serviks dan turun ke vagina. Tanda-tanda melahirkan lainnya juga terlihat ketika munculnya pembukaan lahiran dan kontraksi.
Kebanyakan kasusnya terjadi saat kelahiran di mana bayi akan lebih banyak bergerak saat itu. Ini bisa menyebabkan meningkatnya tekanan pada pembuluh darah di tali pusar. Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan tali pusar maju dan akhirnya menutup jalan lahir.
Terdapat tiga jenis prolaps tali pusar atau tali pusat menumbung, yakni:
- Prolaps tali pusat. Kondisi di mana tali pusar turun melalui leher rahim hingga ke vagina setelah ketuban pecah dan sebelum bayi masuk ke jalan lahir.
- Presentasi tali pusat. Kondisi di mana tali pusar berpindah ke ruang antara bayi dengan selaput ketuban yang masih utuh.
- Prolaps tali pusat tersembunyi. Tali pusar berada di samping bayi pada jalan lahir, namun tidak terdeteksi ketika pemeriksaan dokter.
Lalu, jenis selanjutnya adalah tali pusar terkemuka atau ancaman menumbang di mana tali pusar mendahului bagian terbawah janin di jalan lahir, tapi belum keluar dari leher rahim dan vagina. Kondisi ini biasanya disebabkan karena selaput ketuban yang masih ada.
Penyebab Tali Pusat Menumbung
Menurut Cleveland Clinic mengungkapkan kalau penyebab paling umum terjadinya prolaps tali pusar dalam kehamilan adalah ketuban yang pecah terlalu dini yang mengandung amniotik.
Namun, ada beberapa komplikasi terkait kehamilan yang rupanya bisa meningkatkan risiko terjadi tali pusat menumbung, misalnya:
- Mengutip American Pregnancy Association pergerakan bayi yang hiperaktif atau berlebihan selama di kandungan bisa menyebabkan tali pusat menumbung
- Kehamilan kembar dua atau lebih
- Polihidramnion yang merupakan kondisi di mana terlalu banyak cairan ketuban sehingga meningkatkan kemungkinan tali pusar turun ketika cairan keluar.
- PPROM dimana ketuban pecah sebelum 32 minggu
- Persalinan prematur
- Polihidramnion (ketuban berlebih)
- Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
- Adanya riwayat pemecahan kantong ketuban atau amniotomi
- Penggunaan balon pematangan serviks yang digunakan untuk membuka serviks
- Ukuran tali pusar lebih panjang dari ukuran normal
Tali pusat menumbung bisa diketahui dengan dilakukannya beberapa pemeriksaan, baik pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan lebih lanjut dengan USG. Umumnya, kondisi ini bisa ditandai dengan penurunan detak jantung janin karena aliran darah ke bayi berkurang.
Kalau tali pusar ini jatuh atau bahkan keluar dari vagina, maka ada kemungkinan Moms bisa merasakannya di antara kaki. Jika terdapat tali pusar yang keluar dari vagina, maka segeralah periksa ke rumah sakit. Sebab, persalinan memang harus sesegera mungkin dilakukan.
Setidaknya rentang waktu antara diagnosis dan kelahiran bayi harus kurang dari 30 menit.
Penanganan Kasus Tali Pusat Menumbung
Jika janin masih bisa hidup, maka Moms akan segera ditempatkan dalam posisi nungging, knee-chest position (telentang dengan bokong yang ditinggikan atau kepala diturunkan), atau tidur miring supaya tali pusar tidak semakin menumbung.
Posis-posisi ini bertujuan supaya tali pusar enggak terjepit menjelang dipersiapkannya persalinan. Pastikan bahwa Moms tidak menambah tekanan di tali pusar ya dan jika tali pusar keluar usahakan menahannya dengan handuk bersih. Jangan coba-coba ya Moms untuk memasukkannya kembali secara manual.
Namun, dalam kondisi yang tidak terlalu parah, dokter biasanya akan memantau pergerakan janin dan denyut jantungnya terlebih dahulu. Ini untuk mencari tahu apakah detak jantung bayi normal atau mengalami masalah. Kalau terjadi masalah, detak jantungnya akan melambat.
Bahkan, detak jantungnya bisa mencapai kurang dari 120 kali per menit atau bisa dikatakan bayi mengalami bradikardia.
Moms kemudian akan diberikan oksigen tambahan untuk meningkatkan aliran darah melalui tali pusat. Moms juga akan dipasangkan alat kardiotokgrafi untuk memantai pergerakan dan denyut jantung bayi dalam kandung.
Kalau ditemui tanda-tanda gawat darurat, maka dokter akan merekomendasikan persalinan dengan operasi caesar. C-section merupakan jalan terakhir yang bisa ditempuh untuk bisa menyelamatkan bayi jika detak jantung bayi semakin melemah.
Lalu, apakah persalinan normal bisa dilakukan? Sebenarnya bisa saja dilakukan kalau pembukaan sudah lengkap dan tidak ada indikasi kontra atau dalam artian kondisi janin dan detak jantungnya tetap stabil. Akan tetapi, persalinan secara normal harus ditangani dokter kandungan yang sudah berpengalaman.
Saat proses persalinan pun, dokter akan melakukan amnioinfusion. Amnioinfusion sendiri merupakan proses memasukkan larutan garam ke dalam rahim selama persalinan sehingga mengurangi tekanan pada tali pusar. Kalau di rumah sakit sendiri, persalinan akan dipercepat dengan bantuan vakum atau forsep.
Akibat Tali Pusat Menumbung Tidak Tertangani
Kalau tidak ditangani dengan tepat, maka kasus ini bisa mengakibatkan kerusakan otak bahkan kematian. Ketika persalinan, tali pusat akan turun sehingga bisa tertekan antara janin dan leher rahim. Hal ini yang bisa menyebabkan terputusnya aliran oksigen ke janin, yang pada akhirnya menyebabkan:
- Kelahiran bayi prematur
- Gangguan pernafasan pada bayi baru lahir
- Kerusakan otak akibat kekurangan oksigen seperti ensefalopati dan palsi serebral
- Cacat lahir atau malformasi kongenital
- Kematian bayi baru lahir atau lahir mati
Sayangnya tali pusat menumbung atau prolaps tali pusar memang tidak bisa dicegah atau diprediksi. Ini karena posisi bayi dan tali pusar yang sering berubah-ubah selama kehamilan. Kondisi ini juga bisa terjadi bahkan pada wanita yang tidak berisiko mengalaminya.
Untuk itu, penting bagi Moms melakukan kontrol kehamilan secara rutin ke dokter supaya kondisi Moms bisa terpantau dan segera ditangani jika ditemukan tali pusat menumbung atau masalah kehamilan lainnya.