Speech delay pada anak sering menjadi istilah yang digunakan untuk semua bentuk keterlambatan komunikasi anak. Namun, sebenarnya kedua hal ini berbeda. Speech delay pada anak bisa merujuk pada keterlambatan bicara ketika anak bisa menyampaikan isi pikiran namun ucapannya sulit dipahami.
Kondisi ini juga bisa diartikan keterlambatan bahasa saat anak bisa mengucapkan kata-kata, namun tidak bisa menggabungkannya untuk menyampaikan isi pikirannya.
Sayangnya, banyak yang menganggap anak yang terlambat bicara itu biasa dan akan hilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia anak. Namun, faktanya, keterlambatan bicara maupun bahasa bisa disebabkan oleh banyak faktor Moms.
Ada yang bisa membaik karena distimulasi terus-menerus. Namun, ada juga yang membutuhkan penanganan dari dokter dan terapis. Untuk itu, simak penjelasan lebih lanjut tentang speech delay pada anak berikut ini Moms.
Daftar Isi
Penyebab Speech Delay Pada Anak
Ada beberapa penyebab speech delay pada anak yang penting Moms ketahui seperti berikut ini.
1. Kondisi Medis atau Baru Lahir
Beberapa kondisi medis pada Si Kecil yang bisa menjadi penyebab speech delay pada anak adalah sebagai berikut:
- BBLR (berat badan lahir rendah).
- Bayi kuning
- Kelahiran prematur
- Infeksi TORCH dalam kandungan sehingga memicu masalah pendengaran pada Si Kecil dan menyebabkan speech delay.
- Hipotiroid kongenital yang tidak terdiagnosis lebih awal sehingga tidak mendapat pengobatan.
- Tidak mendapat cukup oksigen ketika lahir atau asfiksi.
2. Gangguan Fungsi Oromotor dan Struktur Mulut
Speech delay merupakan kondisi yang bisa disebabkan karena masalah pada area otak yang mengontrol koordinasi lidah, bibir, dan rahang untuk mengeluarkan suara. Kondisi ini juga kerap berdampak pada cara makan Si Kecil.
Selain itu, struktur pada mulut seperti bibir sumbing juga bisa menyebabkan gangguan pada gerakan lidah dalam memproduksi suara.
3. Gangguan Pendengaran
Mengutip dari German Medical Science, gangguan pendengaran juga bisa menjadi penyebab speech delay pada anak. Gangguan pendengaran ini memang tidak selalu berarti sama sekali tidak mendengar, melainkan spektrum sama sekali tidak bisa mendengar bahkan bisa mendengar sebagian hanya pada volume tertentu.
Untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pendengaran, anak harus menjalani pemeriksaan ke dokter THT. Adapun gangguan pendengaran ini bisa dialami sejak lahir dan bisa juga seiring dengan pertumbuhan anak. Infeksi telinga yang berulang pun bisa menyebabkan gangguan pendengaran pada anak.
4. Autisme
Banyak anak yang mengalami gangguan spektrum autisme berkaitan dengan masalah pada perkembangan bahasa dan sosial. Namun, karena biasanya perkembangan mereka normal sesuai usianya seperti bisa duduk, merangkak, dan berjalan, perkembangan untuk aspek sosial dan bahasa ini seringkali terlambat disadari.
Speech delay pada anak akibat autisme biasanya disertai dengan gejala autisme yang lain. Namun, perlu diketahui kalau autisme pada anak adalah sebuah spektrum, dari ringan hingga berat. Untuk itu, jika ada kecurigaan, tidak ada salahnya memeriksakan anak sedini mungkin.
5. Memiliki Riwayat Kejang, Trauma Kepala, atau Radang Otak
Berbagai kondisi berikut juga bisa menjadi penyebab speech delay pada anak karena bisa mengganggu perkembangan otak anak. Berikut adalah beberapa contohnya:
- Radang otak
- Riwayat kejang yang lama
- Trauma kepala yang terjadi di bulan-bulan pertama kehidupan anak
6. Kurang Stimulasi
Kurang stimulasi pun juga bisa menjadi penyebab speech delay pada anak. Kurangnya stimulasi pun juga bisa menjadi penyebab speech delay pada anak. Kurang stimulasi bisa terjadi karena banyak hal, misalnya:
- Depresi karena orang tua
- Kurangnya pengetahuan orang tua dalam menstimulasi anak
- Jumlah anak yang banyak sehingga anak kurang mendapat perhatian
- Kesulitan ekonomi
7. Terlalu Banyak Screen Time
Tidak bisa disangkal kalau gadget seperti smartphone atau bahkan game console juga bisa menjadi penyelamat ketika Si Kecil bosan di rumah. Namun, screen time yang terlalu berlebihan juga menjadi faktor terbesar yang memicu terjadinya speech delay pada anak, khususnya bagi Si Kecil yang berusia di bawah 3 tahun.
Penggunaan gadget berlebihan pada anak bisa mengganggu interaksi sosial seperti interaksi dengan Moms atau teman-temannya. Padahal, interaksi sosial ini sangat penting Moms karena bisa membantu Si Kecil mengembangkan kemampuan bicara dan bahasanya.
Semakin lama Si Kecil menghabiskan waktu untuk bermain gadget maka semakin berdampak negatif pula kemampuan bicara dan juga perkembangan kognitifnya.
Gejala dan Tanda Speech Delay pada Anak
Normalnya, anak yang sudah menginjak usia 2 tahun sudah menguasai 50 kosakata dan bisa menggabungkan 2 kata jadi kalimat yang sederhana. Namun, ada pengecualian bagi pengidap speech delay. Beberapa kondisi ini perlu Moms curigai sebagai gejala speech delay pada anak, misalnya:
- Jarang meniru perkataan orang lain.
- Sulit merespon saat Moms ajak bicara.
- Sulit dalam memahami instruksi sederhana, seperti saat Moms mencoba meminta si Kecil untuk mengambil sesuatu, Si Kecil tidak merespon dengan baik.
- Sulit menyebutkan nama-nama benda di rumah.
- Lebih sering menunjukkan gestur tubuh dibandingkan dengan berbicara saat meminta sesuatu.
- Anak memiliki kosakata yang terbatas.
- Si Kecil mengalami perubahan nada suara yang tidak normal seperti sengau atau serak.
- Menghindari kontak mata dengan lawan bicaranya.
- Moms tidak bisa mengerti perkataan Si Kecil walaupun usianya sudah menginjak 30 bulan.
- Tidak ada kalimat 2 kata yang bisa Moms pahami pada usia 24 bulan.
Cara Mengatasi Speech Delay pada Anak
Orang tua sangat memainkan peran penting dalam mendeteksi keterlambatan perkembangan bicara pada anak. Sebab, kalau keterlambatan ini dideteksi dan ditangani secara dini maka bisa berakibat pada gangguan kecerdasan dan perilakunya
Anak yang memiliki gangguan bahasa juga berisiko memiliki masalah dalam membaca dan kesulitan memiliki pemahaman yang akibatnya Si Kecil jadi rentan mengalami masalah terkait dengan pendidikan dan interaksi sosialnya.
Si Kecil yang mengalami speech delay bisa sembuh ketika mendapat perawatan yang tepat. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Moms lakukan dalam membantu Si Kecil mengatasi speech delay yang dialaminya.
1. Sering Mengajaknya Bicara
Rutin mengajak bicara bisa membantu Si Kecil meningkatkan kemampuan bicaranya serta menambah kosakata baru. Untuk itu, Moms perlu secara aktif mengajak anak untuk berkomunikasi sejak dini dan membuat lingkungan interaktif demi tumbuh kembang Si Kecil.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi speech delay pada anak adalah memberikan berbagai pertanyaan seperti apa yang ada di sekitar, apa yang dimakannya, atau apa yang dirasakannya.
2. Batasi Waktunya dalam Bermain Gadget
Terlalu fokus dalam bermain gadget bisa membuat interaksi dan komunikasi Si Kecil jadi berkurang.
Untuk mengatasi speech delay pada anak, Moms bisa membatasi waktu bermain gadget pada anak yakni tidak lebih dari 1 jam sehari bagi anak yang berusia 2-3 tahun. Nah, kalau lebih sedikit maka lebih baik.
3. Mengajaknya Bernyanyi
Bernyanyi bersama bisa membantu Si Kecil untuk melatihnya berbicara. Setiap anak pun akan senang bernyanyi atau mendengarkan lagu yang disukainya.
Lirik lagu anak-anak juga bisa menstimulasi Si Kecil dalam mengembangkan kosa kata dan mengenal nada. Moms bisa mengajaknya bernyanyi sambil menari supaya kegiatan ini bisa semakin menyenangkan.
4. Membebaskan Si Kecil Aktif Bermain
Sebagai ganti dari screen time, Moms bisa membebaskan Si Kecil bermain secara aktif. Baik itu dengan menyediakan mainan edukatif anak seperti mainan sensori, ajak bermain bermain peran (role play) bersama, mengajaknya bersepeda, atau berenang hingga mengajaknya bermain ke taman bermain.
Moms pun juga bisa mengatur jadwal playdate supaya Si Kecil tetap bisa bersama teman-temannya sembari melatih kemampuan sosialisasinya.
5. Membaca Buku Bersama
Salah satu cara yang efektif dalam meningkatkan kemampuan bicara anak adalah sering membacakannya buku cerita. Dari membaca buku, Si Kecil bisa mendapat banyak kosakata baru, mengikuti alur cerita, dan memahami struktur kalimat.
Nah, Moms bisa memberikan bacaan bergambar menarik untuk membantu merangsang kemampuan bicaranya. Ketika membaca buku cerita, Moms bisa mengajak Si Kecil menunjuk gambar-gambar dalam buku dongeng dan menyebutkan nama-nama yang dilihatnya.
Kesimpulan
Itulah tadi penjelasan tentang speech delay pada anak. Apabila Moms merasakan khawatir terkait perkembangan bicara Si Kecil, sebaiknya segera konsultasi ke dokter supaya mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat. Semoga artikel ini membantu Moms!