Supaya anak tidak kecanduan gadget, yuk ajarkan 5 permainan tradisional Indonesia berikut ini Moms. Seru dan mengasyikkan banget!
Kalau mengingat permainan tradisional Indonesia yang dimainkan waktu kecil rasanya sangat seru ya, Moms? Namun, seiring berkembangnya teknologi, maka permainan tradisional mulai ditinggalkan dan tergantikan oleh permainan yang ada di smartphone. Padahal kecanduan gadget juga tidak baik lho bagi kesehatan.
Bermain permainan tradisional Indonesia juga rupanya membawa banyak manfaat Moms. Bermain permainan tradisional bisa melatih kreativitas dan kemampuan motorik anak. Anak-anak jadi bisa berinteraksi satu sama lain dan akan membantu kemampuan komunikasinya.
5 Permainan Tradisional Indonesia
Sebagai generasi penerus bangsa, Moms perlu melestarikan permainan tradisional agar keberadaannya tidak hilang begitu saja. Nah, buat Moms yang sudah lupa, berikut adalah daftar permainan tradisional yang seru untuk dimainkan. Yuk, baca artikel ini, ya!
1. Cublak Cublak Suweng
Foto: solopos.com
Merupakan salah satu permainan tradisional indonesia yang berasal dari Jawa Tengah. Permainan ini butuh jumlah pemain lebih dari dua orang dan butuh alat seperti kerikil atau benda apapun yang bisa digenggam oleh tangan.
Cara memainkannya cukup mudah Moms yakni satu pemain membungkuk dan menghadap ke arah bawah yang bertugas sebagai penebak. Sementara, sisa pemainnya meletakkan tangan secara terbuka di atas punggung pemain yang membungkuk.
Bagi pemain yang meletakkan tangannya menyanyikan lagu “Cublak Cublak Suweng” sambil memindahkan kerikil yang dioper secara bergantian. Saat lagu Cublak Cublak Suweng selesai dinyanyikan, maka pemain kerikil terakhir perlu menyembunyikan benda tersebut dengan menggenggamnya.
Sementara, pemain yang membungkuk harus menebak siapa di antara pemain yang memegang kerikil tersebut.
2. Petak Umpet
Foto: inibaru.id
Permainan tradisional Indonesia selanjutnya adalah petak umpet. Untuk memainkan petak umpet maka Moms harus mengumpulkan lebih dari dua orang. Cara mainnya pun mudah dengan menjadikan satu orang sebagai penjaga, lalu pemain lainnya harus bersembunyi. Setelah penjaga menghitung sampai 10, maka ia perlu mencari pemain lain yang sedang bersembunyi.
Apabila penjaga sedang lengah, maka pemain lain harus segera ke tempat penjaga tadi dan berteriak inglo. Apabila sudah ada yang berhasil teriak dan sampai ke tempat penjaga, maka dialah pemenangnya. Nah, supaya permainan adil maka tentukan siapa yang jadi penjaga dengan cara hompimpa.
3. Bentengan
Foto: warisanbudaya.kemdikbud.go.id
Hampir mirip dengan gobak sodor, permainan tradisional Indonesia ini merupakan permainan yang dimainkan secara berkelompok. Strateginya adalah mengatur cara supaya pemain bisa meloloskan diri dari lawan. Selain itu, teman satu tim berusaha membebaskan temannya yang tertahan di benteng lawan.
Sebelum permainan tradisional ini dimulai, maka siapkan tiang yang jadi bentengan. Setiap kelompok memang memiliki bentengan yang wajib dipertahankan tim lawan. Lalu, kedua tim akan membuat kesepakatan terhadap daerah kekuasaan.
Setiap yang masuk ke daerah kekuasaan lawan maka akan dikejar dan menyentuh bagian tubuh. Orang yang tersentuh akan dimasukkan ke dalam lingkaran sebagai tahanan. Nah, lingkaran tersebut jaraknya sekitar 3-5 meter dari benteng pertahanan lawan.
Jika ada anggota tim yang ditahan, maka sudah menjadi tugas anggota lain dalam tim yang sama untuk membebaskan teman mereka yang ditahan dengan menyentuh bagian tubuhnya juga. Pemain juga harus menghindari kejaran tim lawan sehingga tidak tersentuh.
Untuk menentukan pemenang, maka tentukan jumlah skor sesuai dengan kesepakatan bersama. Berapa banyak tim lawan berhasil menyentuh benteng tim kalian, maka tim tersebut yang berhak menjadi pemenang.
4. Congklak
Foto: stkip.bbg.ac.id
Permainan tradisional Indonesia yang satu ini memang hampir dikenal di seluruh wilayah Indonesia. Congklak dimainkan dengan menggunakan cangkang kerang atau disebut dengan biji congklak dan papan congklak yang memiliki 16 lubang. Nah, permainan ini hanya bisa dimainkan oleh dua orang saja dengan total keseluruhan biji congklak adalah 98 biji yang nanti akan mengisi lubang di papan congklak.
Tentukan siapa yang akan jalan duluan dengan suit. Lalu, yang menang akan mengambil semua biji pada satu lubang dan mengisi lubang papan satu persatu, dari kiri ke kanan. Sampai biji habis, maka ambil lagi biji dari tempat terakhir menaruh biji. Begitu seterusnya hingga ada yang memiliki jumlah biji terbanyak dan dialah pemenangnya.
5. Ular Naga
Foto: 1001indonesia.net
Permainan tradisional Indonesia yang terakhir adalah ular naga panjang. Biasanya para pemain akan berkumpul di lapangan dan permainan ini akan semakin seru jika dimainkan ramai-ramai. Untuk pemainnya sendiri, ular tangga bisa dimainkan lebih dari tujuh orang.
Cara memainkannya pun cukup mudah yakni dengan menentukan dua orang siapa yang menjadi penjaganya, sisanya berjalan melewati penjaga. Agar permainan lebih adil, maka tentukan penjaga dengan cara hompimpa.
Setelah penjaga sudah ditentukan, maka sisa orang tadi berbaris dan menaruh tangan di pundak teman yang di depannya. Setelah itu, melingkar melewati penjaga sambil menyanyikan lagu ular naga panjangnya hingga selesai. Ketika nyanyian sudah selesai, maka penjaga menangkap satu orang, satu orang yang tertangkap harus keluar dari barisan.
Moms, itulah tadi beberapa permainan tradisional Indonesia yang bisa diajarkan ke anak. Yuk, mainkan lagi permainannya, agar tak lekang dimakan waktu. Ajak anak dan anggota keluarga lainnya untuk bermain permainan nostalgia ini.