Sudah menikah cukup lama namun Moms belum kunjung hamil juga? Moms perlu mewaspadai gejala mandul pada wanita dan penyebab mandul. Mandul sendiri merupakan istirahat yang digunakan bagi wanita atau pria yang tidak memiliki kemampuan reproduksi.
Biasanya, pada wanita kemandulan memang bisa menyebabkan sulit atau tidak bisa hamil.
Penyebab Mandul Pada Wanita
Umumnya mandul pada wanita ditandai dengan adanya kelainan pada rahim, ovarium, dan tuba falopi.
Ada 3 kemungkinan penyebab mandul pada wanita, berikut simak penjelasan selengkapnya Moms:
1. Masalah Terkait Ovulasi
Gangguan pada ovulasi atau masa subur adalah ciri ciri mandul dan penyebab mandul pada wanita yang paling sering terjadi.
Ovulasi sendiri merupakan momen ketika ovarium melepaskan sel telur ke dalam tuba falopi. Hormon-hormon reproduksi lah yang mengontrol proses ini.
Infertilitas atau penyebab mandul pada wanita terjadi saat ovulasi tidak teratur atau bahkan tidak terjadi sama sekali. Berikut adalah beberapa kondisi penyebab gangguan ovulasi.
- Disfungsi hipotalamus. Follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) yang diproduksi kelenjar pituitari otak, bertanggung jawab dalam menstimulasi terjadinya ovulasi setiap bulannya. Terjadinya stres fisik maupun emosional yang berlebih atau penurunan berat badan yang sangat drastis bisa memengaruhi terjadinya ovulasi. Tanda yang paling umum adalah menstruasi tidak teratur atau bahkan tidak terjadi sama sekali.
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS) terjadi karena adanya gangguan hormon yang memengaruhi ovulasi. PCOS berkaitan dengan resistensi obesitas dan insulin, jerawat, serta pertumbuhan rambut wajah dan tubuh. Ini merupakan penyebab mandul pada wanita tersering.
- Kegagalan ovarium prematur atau insufisiensi ovarium primer merupakan kondisi yang disebabkan hilangnya sel telur sebelum waktunya atau respon autoimun pada wanita yang usianya di bawah 40 tahun. Biasanya ini terjadi akibat kemoterapi atau faktor genetik. Produksi hormon estrogen jadi turun drastis ketika ovarium tidak lagi memproduksi sel telur.
- Kadar hormon prolaktin yang terlalu tinggi. Kelenjar pituitari bisa menyebabkan berlebihnya produksi hormon prolaktin yang pada akhirnya menurunkan produksi estrogen dan jadi penyebab mandul. Kondisi ini juga bisa terjadi karena obat-obatan tertentu.
2. Endometriosis
Mengutip dari Healthy Women endometriosis terjadi saat jaringan yang biasanya tumbuh dalam rahim justru tumbuh di lokasi lain. Kondisi ini menyebabkan nyeri pada perut bawah.
Pertumbuhan jaringan ekstra ini bisa menyebabkan jaringan perut yang akhirnya bisa menyumbat saluran tuba dan mencegah terjadinya pembuahan.
Selain itu, endometriosis juga mengganggu proses implantasi sel telur yang sudah dibuahi. Secara tidak langsung, endometriosis memengaruhi kesuburan dengan menimbulkan kerusakan di sel telur atau sperma.
3. Kerusakan di Tuba Falopi
Tuba falopi yang tersumbat atau rusak menyebabkan sperma tidak bisa mencapai sel telur karena sel telur yang dibuahi jalannya akan terhalang ketika menuju rahim.
Adapun penyebab kerusakan pada tuba falopi seperti:
- Riwayat operasi perut atau panggul termasuk operasi untuk kehamilan ektopik dimana kehamilan terjadi di luar rahim atau biasanya di tuba falopi.
- Penyakit radang panggul yakni infeksi pada tuba falopi dan rahim akibat gonore, chlamydia, dan infeksi menular seksual lainnya.
Masalah di rahim atau serviks bisa mengganggu implantasi atau menjadi penyebab mandul, seperti:
- Tumor jinak rahim atau polip seperti mioma. Sebagian kasusnya bisa mengganggu implantasi atau menghalangi saluran tuba. Namun, banyak wanita dengan polip atau mioma bisa tetap hamil.
- Kelainan bawaan dari lahir pada rahim seperti bentuknya yang tidak normal.
- Serviks tidak bisa menghasilkan lending yang memungkinkan sperma berenang melaluinya menuju rahim.
- Stenosis serviks atau leher rahim yang menyempit karena kerusakan di serviks atau kelainan bawaan lahir.
5 Faktor Risiko Penyebab Mandul Pada Wanita
Mengutip Mayo Clinic, ada beberapa faktor yang menyebabkan wanita lebih berisiko mengalami mandul, misalnya:
1. Usia
Puncak tahun reproduksi wanita berada di antara berakhirnya masa remaja dan akhir usia 20-an. Di usia 30 tahun, kesuburan akan mulai menurun. Penurunan ini pun jadi lebih cepat saat wanita sudah mencapai pertengahan usia 30-an.
Sementara di usia 45 tahun, kesuburan sudah menurun sehingga peluang kehamilan alami akan sangat kecil. Wanita dengan usia di pertengahan hingga akhir usia 30-an atau lebih tua akan lebih sulit hamil.
Jumlah sel telur pada wanita akan semakin menurun seiring usia bertambah. Sementara, sel telur yang tersisa akan cenderung mengandung materi genetik atau kromosom yang abnormal. Hal ini bisa menjadi penyebab mandul dan meningkatkan risiko keguguran. Selain itu, bertambahnya usia Moms akan lebih berisiko mengalami masalah kesuburan seperti miom atau endometriosis.
2. Merokok
Selain bisa merusak tuba falopi dans erviks, merokok juga bisa meningkatkan risiko keguguran, penyebab mandul, dan kehamilan ektopik. Paparan rokok bisa membuat ovarium menua sehingga sel telur akan habis sebelum waktunya.
3. Riwayat Seksual
Berhubungan intim tanpa pengalam dengan bergonta ganti pasangan akan meningkatkan wanita berisiko mengalami infeksi menular seksual seperti gonore atau chlamydia yang menjadi penyebab mandul.
4. Alkohol
Penyebab mandul selanjutnya adalah pengobatan dan mengonsumsi minuman beralkohol terlalu sering.
5. Berat Badan
Memiliki berat badan sangat kurang atau berlebih bisa memengaruhi ovulasi. Untuk itu, mencapai berat badan yang sehat dan ideal bisa meningkatkan frekuensi ovulasi dan juga peluang kehamilan.
Tes Kesehatan untuk Mengetahui Mandul Wanita
Penyedia layanan kesehatan perlu mengetahui kondisi kesehatan Moms untuk mengetahui penyebab mandul misalnya siklus menstruasi, riwayat kehamilan, nyeri panggul, atau keputihan yang Moms alami.
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang mungkin akan diajukan seperti:
- Apakah Moms pernah hamil atau keguguran sebelumnya?
- Bagaimana siklus menstruasi apakah normal dan teratur atau nyeri dan tidak teratur?
- Apakah pernah mengalami pendarahan hebat atau keputihan tidak normal?
- Apakah pernah menjalani operasi pada perut sebelumnya?
- Pernah mengalami nyeri panggul?
Setelah menanyakan beberapa hal tadi, menurut Cleveland Clinic ada beberapa tes pemeriksaan fisik yang mungkin diperlukan, seperti:
- Tes Pap
- Pemeriksaan panggul
- USG panggul
- Pemeriksaan fisik secara menyeluruh
- Pemeriksaan payudara untuk mengetahui produksi ASi
Tes lainnya yang mungkin perlu dilakukan di laboratorium. Adapun tes-tes ini dapat mencakup:
- Tes darah : Jenis tes laboratorium ini bergantung pada riwayat kesehatan dan diagnosis apa yang sedang dipertimbangkan dokter. Contoh tes laboratorium termasuk kadar prolaktin, tes tiroid, tes cadangan ovarium, dan progesteron. Hysterosalpingogram sinar-X (HSG) : Tes ini dilakukan dengan menyuntikkan pewarna ke dalam serviks dan dokter akan mengamati bagaimana pewarna tersebut bergerak melalui tuba falopi dengan sinar-X. Tes ini berfungsi untuk memeriksa apakah ada penyumbatan atau tidak.
- Laparoskopi : Dalam tes ini, alat pemantau kecil yang disebut laparoskop dimasukkan ke dalam perut untuk melihat organ.
- USG transvaginal : Berbeda dengan USG perut (di mana alat dipasang di atas perut), tes ini dilakukan dengan memasukkan tongkat USG ke dalam vagina. Hal ini memungkinkan dokter melihat organ seperti rahim dan ovarium dengan lebih baik.
- Saline sonohysterogram (SIS) : Tes ini digunakan untuk melihat lapisan rahim dan menilai polip, fibroid, atau kelainan struktural lainnya. Saline (air) digunakan untuk mengisi rahim, sehingga dokter dapat melihat rongga rahim dengan lebih baik selama USG transvaginal.
- Histeroskopi : Dalam tes ini, alat yang disebut histeroskop (alat fleksibel dan tipis dengan kamera di atasnya) dimasukkan ke dalam vagina melalui leher rahim. Setelahnya dokter akan mengarahkannya ke dalam rahim untuk melihat penyebab mandul pada organ tersebut.
Moms, itulah tadi beberapa penyebab mandul pada wanita yang penting untuk diketahui. Mandul memang tidak bisa selalu dicegah, misalnya kelainan struktur organ reproduksi.
Namun, pencegahannya bisa dilakukan dengan menghindari risiko dan penyebab mandul.