Saat usia hamil 9 bulan atau trimester ketiga, moms pastinya senang karena tidak lama lagi bisa melihat Si Kecil yang akan lahir ke dunia. Meski pada usia kehamilan ini kondisi janin sudah semakin kuat di dalam rahim, bukan berarti Moms boleh cuek dan tidak berhati-hati dalam melakukan kegiatan keseharian.
Moms tetap harus menjaga diri agar janin tetap sehat hingga proses persalinan bisa berjalan dengan lancar. Nah, salah satu hal yang bisa Moms lakukan adalah dengan menghindari pantangan hamil 9 bulan yang bisa membahayakan kehamilan.
Daftar Isi
12 Pantangan Saat Hamil 9 Bulan
Untuk menjaga kondisi kesehatan Moms dan janin ketika memasuki masa kehamilan 9 bulan, berikut adalah beberapa pantangan yang perlu Moms hindari.
1. Melakukan Aktivitas Fisik yang Terlalu Berat
Melakukan aktivitas atau olahraga terlalu berat adalah pantangan yang pertama dilakukan saat hamil 9 bulan. Hal ini karena risiko cedera pada perut dan terjadinya kontraksi dini.
Meski begitu, bukan berarti Moms tidak bisa berolahraga. Ada beberapa olahraga ringan yang masih diizinkan seperti jalan pagi atau yoga.Olahraga rutin ketika hamil bisa membuat Moms lebih siap dalam menghadapi persalinan.
Hindari juga melakukan kegiatan yang sangat melelahkan seperti angkat beban terlalu berat, berdiri terlalu lama ketika di kantor, atau membersihkan rumah.
Sebaiknya, minta bantuan kepada pasangan saat mengerjakan pekerjaan rumah dan minta bantuan rekan kerja ketika di kantor.
2. Bepergian dalam Jarak Jauh
Ketika hamil 9 bulan, ada baiknya bagi Moms untuk tidak bepergian terlalu jauh. Hal ini karena perjalanan jauh berisiko membuat Moms kelelahan.
Kalau terlalu lelah, Moms akan berisiko mengalami hal yang tidak diinginkan seperti melahirkan prematur.
Risiko kelahiran bayi prematur akan semakin tinggi ketika Moms sudah memiliki masalah medis tertentu seperti penyakit terkait jantung dan pembuluh darah atau tekanan darah tinggi.
Disarankan juga bagi Moms untuk tidak bepergian jauh jika sebelumnya sudah memiliki riwayat keguguran.
Meski demikian, dokter bisa memperbolehkan Moms bepergian jauh hingga kehamilan mencapai usia 34 minggu, tentu jika Moms dan janin berada di dalam kondisi yang sehat.
3. Makan Durian
Buah yang harum dan memiliki rasa enak ini memang banyak disukai orang, termasuk ibu hamil. Bisa saja ketika Moms sedang hamil 9 bulan lalu ngidam makan durian. Bila ini sedang Moms rasakan, sebaiknya tahan dan lupakan dulu ya.
Durian sangat berbahaya bagi ibu hamil karena kandungan kolesterolnya yang tinggi, alkohol, dan asam arachidonat. Kalau Moms sedang berada di trimester ketiga, maka bisa menimbulkan risiko terganggunya perkembangan janin bahkan bisa menyebabkan keguguran.
Selain itu, menurut riset dari International Journal of Food Properties, durian juga mengandung gula yang tinggi. Durian bisa meningkatkan risiko diabetes gestasional dan obesitas selama masa kehamilan.
4. Mengonsumsi Kafein Berlebih
Kafein bisa diserap dengan mudah oleh plasenta yang akan mengalirkan darah ke janin. Apabila plasenta menyerap kafein berlebih, hal itu bisa menghambat proses tumbuh kembangnya janin dalam kandungan.
Untuk itu, ada baiknya Moms membatasi untuk mengonsumsi kafein sehari-hari. Kalau mengutip riset dari Canadian Family Physician menyatakan kalau mengonsumsi kafein tidak lebih dari 300 miligram per hari masih dianggap aman.
5. Sering Tidur Telentang
Ibu hamil memang disarankan untuk tidak tidur telentang ketika hamil tua karena pada posisi tidur tersebut bisa mengurangi aliran darah ke rahim dan janin. Posisi miring lebih disarankan ketika Moms sudah memasuki trimester ketiga.
Tidur miring di sisi kiri lebih dianjurkan untuk Moms lakukan karena dapat melancarkan sirkulasid arah. Kalau merasa kurang nyaman dan sulit tidur, maka Moms bisa menggunakan bantal untuk menopang punggung ketika tidur.
6. Mengonsumsi Makanan Bermerkuri Tinggi
Ikan yang memiliki kandungan merkuri tinggi merupakan jenis makanan yang harus Moms hindari ketika memasuki usia hamil 9 bulan maupun selama kehamilan. Sebab, merkuri merupakan senyawa yang berbahaya.
Mengonsumsi makanan dengan kandungan ini bisa mengganggu kesehatan dan perkembangan janin dalam rahim. Bahkan merkuri juga bisa mengganggu perkembangan otak janin.
Untuk itu, berhati-hati mengonsumsi ikan laut seperti marlin, hiu, atau ikan todak karena ketiganya berpotensi mengandung merkuri yang tinggi.
7. Kontak Langsung dengan Kotoran Hewan
Kontak langsung dengan kotoran hewan terutama kucing memang bisa meningkatkan risiko penyakit toksoplasmosis pada ibu hamil. Pasalnya, kucing bisa menjadi inang definitif dari parasit penyebab toksoplasmosis yakni Toxoplasma gondii.
Moms yang mengidap toksoplasmosis bisa menimbulkan gangguan perkembangan janin seperti cacat atau bahkan keguguran.
Apabila ditularkan pada bayi baru lahir, toksoplasmosis bisa menyebabkan kejang, gangguan jantung, hingga pembengkakan organ hati.
8. Mengonsumsi Makanan dengan Pemanis Buatan
Pemanis buatan seperti sakarin sangatlah berbahaya untuk ibu hamil. Tidak harus menunggu hingga kehamilan usia 9 bulan, Moms memang harus menghindari makanan yang terbuat dari pemanis buatan sejak awal kehamilan.
Ketika memasuki dalam tubuh, makanan yang harus dihindari ini bisa menembus plasenta dan akhirnya terperangkap ke dalam jaringan tubuh janin.
Kalau Moms mengidamkan makanan manis, maka makanlah buah-buahan yang memang mengandung pemanis alami. Selain itu, buah-buahan juga sangat baik untuk Moms dan janin dalam kandungan.
9. Makanan Tinggi MSG
Kalau Moms memiliki toleransi yang rendah, maka sebaiknya jauhi makanan yang mengandung MSG. Sebab, penyedap rasa ini bisa menyebabkan tekanan darah meningkat, sakit kepala, hingga jantung berdebar cepat.
Terlebih lagi, makanan yang mengandung MSG memicu Moms menyantap makanan secara berlebihan. Hal ini bisa meningkatkan risiko berat badan berlebih hingga diabetes gestasional.
10. Keju Tidak Dipasteurisasi
Moms perlu berhati-hati saat memakan keju, jangan sampai mengonsumsi keju yang tidak dipasteurisasi. Mengapa demikian?
Keju yang tidak dipasteurisasi bisa meningkatkan risiko listeriotik yang merupakan infeksi berbahaya bagi janin yang berada di dalam kandungan. Untuk itu, hindari keju yang tidak dipasteurisasi.
11. Stres
Stres adalah reaksi tubuh saat mendapat ancaman atau tekanan dari lingkungan sekitar. Kondisi ini yang membuat tubuh memproduksi hormon kortisol dalam jumlah yang banyak sehingga bisa menimbulkan masalah kesehatan seperti hipertensi, depresi, hingga gangguan jantung.
Emosi yang Moms rasakan akan sampai ke janin, sehingga saat Moms stres juga bisa berdampak pada kesehatan janin. Jadi, coba hilangkan beban pikiran yang mengganggu Moms dengan melakukan kegiatan yang menenangkan dan menyenangkan.
12. Merokok
Merokok ketika hamil atau terlalu sering terpapar asap rokok bisa membahayakan kondisi Moms dan janin. Merokok bisa meningkatkan risiko mengalami komplikasi kehamilan seperti seperti preeklamsia hingga keguguran.
Sementara, paparan asap rokok bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur, lahir dengan berat badan rendah, hingga cacat bawaan lahir. Apabila Moms memiliki kebiasaan merokok sebelum hamil, maka berhentilah merokok sedini mungkin dan sebisa mungkin jauhi paparan asap rokok.
Kesimpulan
Moms itulah tadi beberapa pantangan saat hamil 9 bulan yang perlu dihindari. Selain menghindari beberapa aktivitas tadi, Moms juga perlu menjaga kehamilan agar tetap sehat dengan melakukan kegiatan yang positif dan rutin memeriksakan kehamilan ke dokter kandungan.