ASI Eksklusif adalah Pilihan Terbaik
ASI eksklusif adalah pilihan terbaik yang bisa Moms berikan kepada sang buah hati. Sebagai seorang ibu, tentunya Moms ingin selalu memberikan yang terbaik, dan itulah mengapa memberikan ASI eksklusif sangat penting.
Mengikuti anjuran dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan Indonesia, pemberian ASI eksklusif hingga enam bulan sangat dianjurkan. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif setidaknya selama 6 bulan memang akan lebih sedikit mengalami gangguan tumbuh kembang dan risiko penyakit gastrointestinal.
8 Masalah Saat Menyusui ASI Eksklusif
Masalah ketika menyusui memang bukanlah mitos semata, tetapi juga bisa dialami Moms ketika memberikan ASI eksklusif.
Terkadang, Si Kecil memang tidak selalu melalui proses menyusui yang lancar dan mudah. Supaya proses menyusui jadi optimal, penting bagi Moms untuk mengetahui masalah yang kerap terjadi saat memberikan ASI eksklusif serta cara mengatasinya berikut ini Moms.
1. Si Kecil Sering Tertidur
Masalah pertama pemberian ASI eksklusif adalah Si Kecil yang sering tertidur ketika disusui. Sebenarnya hal ini wajar terjadi Moms, terutama pada Si Kecil yang berusia beberapa minggu hingga hitungan bulan.
Frekuensi tidur bayi memang akan cukup tinggi, namun jika terlalu sering terjadi hingga anak berusia 1 bulan atau lebih maka bisa jadi masalah yang serius.
Setidaknya berikan ASI setiap 2 jam sekali. Ini karena lambung manusia kosong setiap 2 jam. Pencernaan makanan yang masuk ke dalam lambung setelah 2 jam akan turun ke usus. Inilah yang menyebabkan ada refleks rasa lapar.
Jadi, saat Si Kecil tiba-tiba tidur saat menyusu, maka bisa menerapkan cara memijat payudara secara ringan sehingga bisa mengeluarkan air susu ke dalam mulut bayi. Hal ini bisa membuat Si Kecil terbangun dan melanjutkan minumnya.
2. Bayi Cegukan atau Tersedak
Produksi ASI setiap wanita dan kebutuhan bayi terhadap ASI itu berbeda-beda. Ada Moms yang bisa memproduksi ASI lebih banyak dari yang dibutuhkan, tapi ada juga yang justru sedikit sehingga sulit memenuhi kebutuhan bayinya.
Jika produksi ASI berlebih, terkadang bisa membuat mulut bayi jadi cepat penuh oleh susu, sementara daya tekan dan pernapasan Si Kecil ini masih belum teratur. Inilah yang menyebabkan bayi Cegukan atau Tersedak. Mengutip jurnal dari Bioessay, menelak terlalu banyak udara jadi salah satu penyebab bayi cegukan terus menerus.
Moms bisa coba mengganti posisi menyusui setiap 2-3 menit secara bergantian pada kedua sisi payudara. Hal ini untuk membantu mengatur aliran air susu saat proses menyusui.
3. Puting Lecet
Masalah selanjutnya saat pemberian ASI eksklusif adalah Putung jadi sakit dan lecet. Mengutip dari Journal of Pharmacopuncture, rata-rata 80-90% ibu yang menyusui memang akan mengalami nyeri puting yang diakibatkan oleh lecet.
Rasa sakit yang timbul saat pemberian ASI eksklusif memang bisa saja jadi pertanda adanya luka pada puting. Ini tentu saja tidak bisa dibiarkan karena luka tersebut bisa menular pada bayi ketika menghisap air susu.
Posisi menyusui yang tidak benar pun bisa menyebabkan puting luka, lecet, pecah-pecah, dan berdarah ketika menyusui. Puting susu ini bisa terjepit antara langit-langit dengan lidah bayi, bahkan Si Kecil juga bisa menggigitnya.
Segera konsultasikan dengan dokter. Umumnya Mosm akan diberikan obat penyembuh luka di mana formulanya cukup aman jika tertelan oleh Si Kecil.
4. Payudara Bengkak
Kebiasaan Si Kecil menggigit puting bisa menyebabkan payudara bengkak. Pembengkakan payudara bisa juga disebabkan terlalu penuhnya susu. Hal ini terjadi saat Moms menghasilkan lebih banyak susu dibandingkan dengan kebutuhan Si Kecil.
Payudara mungkin jadi bengkak dan kencang yang bisa menyulitkan Si Kecil untuk menyusui. Untuk mengatasinya, Moms bisa mengompresnya dengan air hangat atau dingin secara lembut. Misalnya saja saat mandi, saat payudara teraliri oleh air bersuhu dingin atau panas.
Selain itu, gunakan bra yang tidak terlalu kencang agar bisa mempersempit aliran ASI Moms. Pastikan juga ya bahwa Moms mendapatkan istirahat dan cairan yang cukup.
5. Infeksi Jamur
Infeksi jamur bisa terjadi selama memberikan ASI eksklusif, khususnya di area puting. Gejanya meliputi nyeri, gatal, dan kemerahan dengan ruam di payudara. Puting pecah-pecah, terkelupas, bahkan melepuh juga bisa jadi tanda dari infeksi jamur di puting.
Semua gejala tersebut bisa terasa selama atau ketika Moms sedang tidak menyusui. Sementara, untuk infeksi jamur pada Si Kecil maka bisa menimbulkan kemerahan atau bercak putih di sekitar mulut. Meskipun tidak semua Moms dan bayi mengalami infeksi jamur, namun ini adalah salah satu masalah ketika memberikan ASI eksklusif yang tidak boleh diremehkan.
Jika Moms atau bayi mengalami infeksi jamur maka segera konsultasikan untuk mendapat pengobatan yang tepat.
6. Ukuran Payudara Besar Sebelah
Hal lain yang menyebabkan payudara besar sebelah adalah memang ukuran payudara bisa besar sebelah saat menyusui. Sisi payudara yang lebih besar cenderung memproduksi ASI dalam jumlah yang lebih banyak.
Untuk mengatasinya, Moms bisa memberikan ASI eksklusif di sisi payudara yang kecil dahulu. Lalu, gunakan pompa ASI sehingga bisa melancarkan ASI pada payudara lebih kecil. Jangan lupa yang terakhir, menyusui secara bergantian ya Moms..
7. Saluran ASI Tersumbat
Saluran ASI eksklusif yang tersumbat memang bisa menimbulkan banyak masalah. Saat pemberian ASI yang tidak tuntas, maka menyebabkannya menumpuk di dalam saluran payudara.
Jadi, salah satu kunci supaya ASI tidak tersumbat adalah pumping dan menyusui ASI secara bergantian pada kedua sisi payudara hingga proses menyusui benar-benar selesai.
Untuk mengatasinya, Moms bisa tempelkan kompres hangat kurang lebih 20 menit pada bagian payudara yang tersumbat. Setelah itu, ubah posisi menyusui dengan mengarahkan dagu dan mulut Si Kecil ke payudara yang mengalami sumbatan.
8. Mengalami Mastitis
Mastitis sendiri merupakan masalah menyusui yang dialami Moms dan Si Kecil dengan ditandai peradangan di payudara. Saat payudara bengkak dan meradang, tidak menutup kemungkinan bisa berkembang menjadi sebuah infeksi.
Alhasil, pertumbuhan bakteri di jaringan payudara meradang bisa terjadi. Mastitis sendiri bisa ditandai dengan payudara mengeras, memerah, skaid, benagkak, dan panas. Moms bahkan bisa mengalami gejala sakit kepala, menggigil, suhu tubuh tinggi, dan kelelahan.
Penyebab terjadinya Mastitis juga disebabkan karena penumpukan ASI eksklusif di payudara misalnya karena saluran ASI tersumbat. Inilah yang menyebabkan ASI menumpuk hingga jaringan di payudara jadi meradang.
Butuh tekad yang kuat dalam mencapai keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Jika Moms mudah menyerah pada kondisi yang menjadi masalah saat pemberian ASI, maka ujungnya adalah gagal dalam ASI eksklusif.
Untuk itu, peranan serta pasangan juga turut bisa membantu program ini terwujud secara optimal.