Penyakit asam lambung saat hamil memang cukup umum dialami, apalagi pada trimester akhir kehamilan. Gejala utamanya pun akan terasa panas di ulu hati atau mengalami heartburn.
Meski demikian, perlu Moms cermati kalau penyakit asam lambung saat hamil juga bisa menimbulkan dampak yang serius.
Melansir National Health services (NHS) adapun gejala asam lambung yang dapat dirasakan seperti:
- Keinginan untuk muntah
- Merasa kembung atau kenyang
- Bersendawa terus-terusan
- Sulit beraktivitas
- Sakit kepala
Penting bagi Moms mengetahui penyebab dan cara pengobatannya. Untuk itu, simak ulasan lebih lengkapnya dalam artikel di bawah ini Moms.
Penyebab Asam Lambung Saat Hamil
Saat hamil memang Moms rentan mengalami kenaikan asam lambung sehingga mudah mengalami beberapa keluhan seperti muntah, mual, rasa tidak nyaman di perut, kembung, sendawa, dan lainnya.
Salah satu penyebab utama asam lambung saat hamil adalah perubahan hormon kehamilan. Kekuatan otot sfingter berkurang ketika perubahan hormon terjadi. Sfingter sendiri merupakan katup berbentuk cincin yang letaknya berada di antara lambung dan tenggorokan.
Kalau kekuatan otot sfingter berkurang maka asam lambung pun akan naik ke tenggorokan dengan lebih mudah. Selain itu, pertumbuhanan janin akan membesar yang akhirnya mengakibatkan isi lambung naik ke atas.
Selain itu, seiring bertambahnya usia kehamilan maka bisa menyebabkan organ-organ pun ikut mengalami penekanan seiring ukuran rahim yang semakin membesar. Moms juga bisa mengalami naiknya asam lambung saat hamil karena beberapa hal ini:
- Sebelum hamil sudah pernah menderita gangguan pencernaan
- Ada di trimester akhir masa kehamilan
- Sebelumnya sudah pernah hamil
Akibat Penyakit Asam Lambung Saat Hamil
Meski gejala penyakit ini sering terjadi pada ibu hamil, bukan berarti penyakit asam lambung saat hamil bisa dianggap enteng. Pasalnya, kondisi ini juga bisa berdampak buruk jika dibiarkan berlarut-larut tanpa pengobatan.
Berikut adalah beberapa komplikasi akibat asam lambung saat hamil yang bisa saja terjadi:
1. Ulkus Esofagus
Kondisi ketika dinding kerongkongan mengalami luka yang disebabkan naiknya asam lambung saat hamil. Awalnya, asam lambung ini hanya menyebabkan radang atau esofagitis.
Namun, kalau dibiarkan berlarut-larut maka radang bisa menjadi semakin parah dan akhirnya membentuk luka sehingga menyebabkan nyeri di dada atau ulu hati dan sulit menelan (disfagia).
Luka ini juga terbentuk karena asam lambung yang sangat dalam sehingga bisa menyebabkan pendarahan. Meski pendarahan ini tergolong kecil, namun bisa menyebabkan penyakit anemia yang berbahaya bagi ibu hamil.
2. Esophagus Barrett
Kondisi ini terjadi ketika jaringan di dinding kerongkongan pada bagian bawah mengalami perubahan hingga jadi mirip dengan jaringan di dinding usus. Kondisi ini memang tidak akan menimbulkan gejala-gejala tertentu, namun mengutip dari WebMD ini bisa meningkatkan risiko kanker esofagus.
3. Striktur Esofagus
Selain berkembang menjadi luka, radang di kerongkongan yang disebabkan asam lambung bisa membentuk jaringan parut. Jaringan ini bisa membuat kerongkongan jadi sempit hingga mengakibatkan Moms jadi sulit menelan.
Pengobatan Penyakit Asam Lambung Saat Hamil
Jika Moms mengalami beberapa gejala penyakit asam lambung, maka segera konsultasikan dengan dokter. Untuk meredakan gejalanya, biasanya dokter akan meresepkan obat-obatan, seperti:
1. Antasida
Antasida merupakan obat yang bekerja dengan menetralkan asam lambung. Namun perlu Moms ketahui kalau obat jenis ini bisa mengganggu penyerapan zat besi di usus. Untuk itu, penggunaan antasida harus sesuai dengan petunjuk dokter.
Dosis dan lama penggunaan obat ini akan ditentukan dokter yang disesuaikan dengan kondisi Moms. Adapun efek samping yang mungkin akan timbul sewaktu menggunakan obat ini seperti sembelit, diare, sakit kepala, atau mual.
2. Omeprazole
Mengutip dari NHS, obat yang satu ini tergolong aman untuk dikonsumsi meski sedang hamil dan menyusui. Obat yang satu ini bekerja dengan mengurangi jumlah asam yang dihasilkan lambung. Omeprazole diresepkan untuk diminum sekali sehari sebelum makan.
Meski tergolong obat yang aman dikonsumsi Ibu hamil, omeprazole juga bisa menyebabkan efek samping seperti diare, mual, muntah, atau sakit kepala.
3. Ranitidin
Ranitidin juga merupakan obat yang bisa meringankan penyakit asam lambung dengan cara mengurangi produksi asam di lambung. Obat ini biasanya perlu diminum 2 kali sehari dan efek samping yang mungkin timbul seperti sembelit, kantuk, dan sakit kepala.
Pencegahan Asam Lambung Naik Saat Hamil
Moms tidak perlu khawatir karena penyakit asam lambung naik saat hamil bisa dicegah. Ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan dalam mencegah asam lambung naik atau meringankan gejala akibat kondisi ini, seperti:
- Kunyah makanan secara perlahan hingga benar-benar halus sebelum ditelan supaya makanan bisa lebih cepat dicerna oleh lambung dan dialirkan ke usus.
- Biasakan makan dengan porsi kecil tapi sering dibandingkan makan dengan porsi besar sekaligus. Kalau biasanya Moms makan 3x sehari, maka ubah kebiasaan tersebut menjadi 5-6 kali dengan porsi yang dikurangi.
- Hindari minum dalam jumlah banyak ketika makan.
- Hindari mengenakan pakaian ketat yang bisa menekan perut.
- Jangan rebahan setelah makan atau mengonsumsi camilan di malam hari
- Hindari mengonsumsi makanan pemicu naiknya asam lambung saat hamil seperti makanan pedas atau asam, minuman bersoda, minuman berkafein, dan makanan berlemak.
- Jauhi asap rokok karena bisa mengganggu kerja sfingter kardia.
Makanan untuk Mengurangi Asam Lambung Saat Hamil
Dengan menerapkan pola hidup yang sehat bisa meminimalisir Moms mengalami asam lambung naik saat hamil. Selain itu, Moms juga dianjurkan mengonsumsi makanan yang baik untuk asam lambung saat hamil, seperti:
- Lidah buaya
- Teh jahe
- Yogurt
- Sayuran hijau seperti kacang hijau, brokoli, asparagus, kembang kol, bayam, kangkung, dan timun.
- Buah-buahan yang bersifat basa seperti melon, pisang, pir, apel, dan pepaya.
- Makanan yang rendah lemak seperti ayam, kalkun, ikan, dan makanan laut.
- Susu almond
- Susu rendah lemak
- Teh chamomile
- Air lemon
Selain mengonsumsi makanan dan minuman sehat, jangan lupa juga minum air dan istirahatnya yang cukup.
Kapan Harus ke Dokter?
Moms harus mengunjungi dokter atau bidan kalau mengalami gejala yang tidak wajar terkait asam lambung saat hamil. Mengutip dari National Health Service, Moms perlu memeriksakan diri dan berobat ke dokter, jika mengalami salah satu gejala tersebut:
- Penurunan berat badan
- Sakit perut tanpa penyebab yang pasti
- Sulit makan atau menelan makanan
Selain itu, kalau Moms mengalami mulas yang sering membangunkan tidur di malam hari, hal ini juga memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Selain mulas, berikut adalah masalah alon yang sering dialami pengidap sakit asam lambung saat hamil:
- Batuk-batuk
- Kesulitan menelan
- Tinja berwarna hitam
Selama masa kehamilan, Moms memang dianjurkan mengonsumsi makanan tinggi serat untuk mencegah sembelit. Pencernaan yang tidak lancar bisa melambatkan pengosongan lambung sehingga makanan di lambung akan mudah naik ke tenggorokan.
Kesimpulan
Asam lambung saat hamil umumnya dirasakan di masa akhir kehamilan. Meski begitu, kondisi ini bisa dicegah dengan pola makan dan gaya hidup yang sehat.
Bila cara tersebut masih belum bisa meringankan gejala asam lambung naik, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapat penanganan yang tepat ya Moms.