Perawatan bayi yang minum air ketuban ternyata tidak sembarangan lho, Moms! Yuk simak cara perawatan bayi yang minum air ketuban di sini!
Perawatan bayi yang minum air ketuban penting untuk diketahui, karena terdapat perbedaan dengan merawat bayi pada umumnya.
Sebelum mengetahui bagaimana perawatan bayi yang minum air ketuban dalam rahim, yuk kenali apa itu Sindrom Aspirasi Mekonium, yang dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan Meconium Aspiration Syndrome atau MAS.
Bayi baru lahir (newborn) rentan mengalami MAS karena mereka bisa menelan mekoniumnya sendiri.
Mekonium adalah kotoran pertama bayi baru lahir. Tak perlu kaget jika mendapati tinja bayi baru lahir warnanya gelap (bisa hijau tua kehitaman), lengket, dan kental.
Warna gelap itu terdiri atas sel, protein, lemak, dan sekresi usus, seperti empedu. Bayi biasanya mengeluarkan mekonium dalam beberapa jam dan hari pertama setelah lahir. Tetapi beberapa bayi mengeluarkan mekonium saat masih dalam kandungan selama akhir kehamilan. Itulah mengapa bayi bisa keracunan karena menelan ketubannya.
Apa Penyebab MAS?
Secara normalnya bayi yang baru lahir memamng akan mengeluarkan tinja pertama yang dikenal dengan mekonium. Tinja pertama ini punya tekstur yang kental, lengket, dan berwarna hijau gelap. Keluarnya mekonium dalam waktu 48 jam pertama kehidupan juga merupakan salah satu tanda tidak adanya kelainan bawaan seperti tidak terbentuknya anus (atresia ani).
Kalau dalam proses kehamilan normal janin seharusnya belum mengeluarkan mekonium ketika berada di dalam kandungan. Namun beberapa kondisi juga bisa terjadi. Sebagai contoh saat janin stres atau saat mengalami hipoksia (penurunan kadar oksigen), ia bisa saja mengeluarkan mekonium ketika berada di dalam kandungan. Akibatnya, mekonium bisa bercampur dengan air ketuban sehingga risiko keracunan mekonium meningkat.
Selain itu, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko keracunan mekonium, yaitu:
- Persalinan berlangsung dalam durasi yang lama atau sulit.
- Lahir melewati tanggal jatuh tempo.
- Ibu memiliki masalah kesehatan, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi .
- Ibu merokok atau menggunakan obat-obatan selama kehamilan.
- Bayi tidak tumbuh dengan baik sebelum lahir.
- Bayi yang stres karena kadar oksigen rendah atau infeksi juga dapat mengeluarkan mekonium sebelum lahir.
Lalu, berapa lama perawatan bayi yang minum air ketuban? Perawatan untuk bayi yang keracunan karena minum air ketuban mengandung mekonium menyesuaikan dengan lamanya waktu bayi keracunan karena minum air ketuban.
Perawatan Bayi yang Minum Air Ketuban dan Dampak MAS
Dikutip dari RS John Hopkins Amerika Serikat, MAS terjadi ketika bayi baru lahir mengalami kesulitan bernapas karena mekonium masuk ke paru-paru.
Dalam kondisi inilah, perawatan bayi yang minum air ketuban diperlukan, sebab mekonium dapat mempersulit pernapasan, berikut daftar dampak bayi menderita MAS:
- Saluran pernapasan tersumbat
- Saluran napas mengalami iritasi, termasuk jaringan paru-paru
- surfaktan, zat lemak yang membantu membuka paru-paru setelah lahir, terblokade
Sementara itu, tanda dan gejala MAS bisa langsung dikenali dokter atau bidan, sebelum atau saat bayi lahir. Gejala bayi minum air ketuban dengan mekonium yakni:
- Cairan ketuban berwarna mekonium (hijau).
- Bayi memiliki noda mekonium.
- Bayi memiliki masalah pernapasan atau detak jantung yang lambat.
- Bayi lemas.
Dokter pun mendiagnosis MAS pada setiap bayi dengan masalah pernapasan yang lahir melalui cairan bernoda mekonium. Rontgen dada dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis.
Dokter mungkin melakukan tes lain untuk memastikan tidak ada hal lain yang menyebabkan gejala, seperti masalah jantung atau pneumonia.
Dengan pengobatan dan perawatan bayi yang minum air ketuban secara telaten, kebanyakan bayi dengan sindrom aspirasi mekonium menjadi lebih baik tanpa masalah ke depannya.
Kondisi ini juga membuat Moms harus pandai-pandai memilih produk perawatan bayi ya.
STABLE, Perawatan Bayi yang Minum Air Ketuban Rekomendasi AAP
Bayi yang mengalami MAS akan kesulitan bernapas saat lahir, tidak menangis, bahkan terengah-engah sejak dalam kandungan.
Oleh karena itu, penting untuk tenaga kesehatan melakukan resusitasi, dan menurut Akademi Pediatri Amerika (AAP), rekomendasi untuk perawatan bayi yang minum air ketuban pascaresusitasi adalah S.T.A.B.L.E.
Akronim STABLE sesuai maknanya, maka tenaga kesehatan harus memastikan keenam hal ini stabil, antara lain:
- S yakni sugar and safe care yaitu langkah penstabilan kadar gula darah bayi baru lahir.
- T yakni temperature atau suhu. Soalnya, bayi yang menelan ketuban lebih mudah mengalami hipotermia dan hipertermia. Gunakan selimut untuk menutupi bayi serta pengaturan dan pemantauan suhu badan agar bayi tetap berada pada suhu 36.5-37,5 derajat Celsius
- A yakni airway, termasuk dalam mendeteksi dini kegawatan napas dan evaluasi.
- B yakni blood pressure atau tekanan darah, karena bayi dapat mengalami syok akibat gangguan perfusi dan gangguan oksigenasi organ.
- L yakni laboratory, perawatan pascaresusitasi selanjutnya adalah pemeriksaan laboratorium untuk mencari kemungkinan infeksi.
- E yakni emotional support. Hal terakhir ini juga penting, karena emosi orang tua harus stabil; bebas dari perasaan bersalah, menyangkal, marah, tidak percaya, merasa gagal, takut, saling menyalahkan, hingga depresi.
Pada bayi yang menelan mekonium juga umumnya dilakukan penyedotan (suction) selama kurang dari lima detik. Menurut The American Academy of Pediatrics Neonatal Resuscitation Program (NRP) Steering Committee, penyedotan trakea langsung ini dilakukan setelah kelahiran. Namun, jika tidak didapatkan cairan mekonial, jangan ulangi intubasi dan suction.
Perawatan Bayi yang Minum Air Ketuban dan Alat Bantunya
Apakah bayi yang terminum air ketuban bisa sembuh? Tentu saja bisa, Moms. Sebagian besar bayi dengan MAS mendapatkan perawatan medis di kamar perawatan khusus atau unit perawatan intensif neonatal (NICU), dan mendapatkan bantuan oksigen, jika diperlukan.
Bayi yang mendapat oksigen ekstra tetapi masih kesulitan bernapas, akan mendapatkan bantuan dari mesin pernapasan (ventilator). Bayi dengan MAS parah mungkin memerlukan perawatan lebih lanjut, seperti:
- Pemberian surfaktan untuk membantu membuka paru-paru
- Oksida nitrat yang dihirup. Gas ini ditambahkan ke oksigen untuk membuka pembuluh darah dan meningkatkan pengiriman oksigen.
- Oksigenasi membran ekstrakorporeal dengan pemasangan mesin ECMO misalnya. Dengan bantuan ini, dokter menggunakan pompa yang bekerja seperti jantung, memompa darah dari tubuh, melalui paru-paru buatan. Seperti paru-paru normal, ia menambahkan oksigen ke darah dan menghilangkan karbon dioksida. Kemudian mesin mengirimkan darah kembali ke anak.
Pencegahan MAS pada Bayi
Inilah sejumlah cara untuk mencegah keparahan bayi mengalami MAS yang parah:
- Jika Moms mendapati bayi masih dalam kandungan melewati hari perkiraan lahirnya,
- Ketuban Moms pecah dan melihat noda atau garis hijau tua memanjang dalam cairan, segeralah beri tahu dokter, karena itu tanda bahwa ada mekonium di dalam cairan ketuban.
Selebihnya, Moms tidak perlu panik karena sebagian besar bayi dengan MAS membaik dalam beberapa hari atau minggu, tergantung pada seberapa banyak mekonium yang bayi hirup.
Sebagian besar bayi juga bisa sembuh total, meskipun sebagian masih mengalami mengi atau gangguan pernapasan lainnya ketika bertambah usianya.
Itulah beberapa hal yang perlu Moms ketahui tentang perawatan bayi yang minum air ketuban. Jangan lupa untuk konsultasikan juga dengan dokter anak ya.