Apa itu Kelahiran Bayi Prematur?
Pada kondisi kelahiran normal, bayi akan lahir setelah kandungan sudah berusia 40 minggu. Namun, pada kondisi tertentu, bayi bisa saja lahir lebih cepat dari seharusnya. Kondisi ini yang dinamakan dengan kelahiran prematur.
Lalu, apa saja penyebab kelahiran bayi prematur?
Kelahiran prematur terjadi ketika kelahiran terjadi saat usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Kelahiran prematur ini bisa menyebabkan tumbuh kembang Si Kecil jadi terganggu Moms. Tidak sedikit bahkan bayi yang lahir prematur meninggal dunia.
Untuk itulah, penting bagi Moms untuk mengetahui dan mewaspadai ketika menjalani masa kehamilan supaya kelahiran prematur bisa dicegah.
Baca Juga: 6 Cara Merawat Bayi Prematur, Jaga Suhu Tubuhnya ya Moms!
5 Penyebab Bayi Lahir Prematur
Faktor penyebab bisa saja muncul tanpa bisa dikendalikan. Namun, bisa saja kelahiran prematur ini muncul akibat pola hidup buruk dari mereka yang sedang mengandung.
Berikut sejumlah penyebab bayi lahir prematur:
1. Infeksi
Infeksi bakteri di sistem reproduksi dan saluran kemih bisa menjadi penyebab kelahiran bayi prematur.
Senyawa yang dihasilkan bakteri bisa melemahkan saluran kemih dan membuat lapisan di sekitar cairan ketuban jadi melemah. Hal ini bisa menyebabkan ketubah pecah lebih dini.
Infeksi juga bisa menyebabkan infeksi dan peradangan pada rahim yang memicu kelahiran prematur.
Berikut adalah beberapa infeksi yang bisa menjadi penyebab kelahiran bayi prematur:
- Penyakit menular seksual seperti gonore, klamidia, dan trikomoniasis.
- Infeksi rahim, seperti pecahnya cairan ketuban dan Miss V (bacterial vaginosis/BV).
- Infeksi pada bagian tubuh lain seperti di ginjal, radang usus buntu (apendisitis), pneumonia, dan infeksi saluran kemih (asymptomatic bacteriuria).
2. Adanya Komplikasi
Penyakit kronis yang diderita ibu hamil bisa meningkatkan risiko bayi lahir prematur Moms. Misalnya saja penyakit diabetes, jantung, atau tekanan darah tinggi. Selain itu, ada juga komplikasi penyakit lainnya yang bisa menjadi penyebab bayi lahir prematur.
Komplikas ini bisa menimbulkan komplikasi pada kehamilan, misalnya saja seperti pre-eklampsia, plasenta previa (plasenta menempel di leher rahim atau serviks), dan abruptio plasenta (plasenta terpisah dari dinding rahim sebelum bayi lahir).
3. Kondisi Kehamilan
Perlu Moms perhatikan juga bahwa usia hamil muda atau ibu hamil terlalu muda yakni kurang dari 17 tahun atau terlalu tua yakni lebih dari 35 tahun bisa menjadi penyebab kelahiran bayi prematur.
Selain itu, riwayat kehamilan pun perlu diperhatikan. Moms yang pernah mengalami aborsi, keguguran, atau persalinan prematur sebelumnya memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi. Lalu, jarak kehamilan terlalu dekat juga menjadi faktor penyebabnya.
Kondisi stres saat hamil juga bisa meningkatkan risiko ini. Biasanya Moms yang sedang hamil mengalami stres karena perubahan bentuk tubuh, tekanan psikis yang tinggi, dan faktor lainnya.
Baca Juga: Tips Memilih Susu Formula untuk Bayi Prematur, Wajib Tahu Moms!
4. Kelainan Leher Rahim atau Struktur Rahim
Kelainan ini misalnya saja seperti leher rahim pendek (kurang dari 2,5 cm), leher rahim menipis, leher rahim tidak tertutup seperti seharusnya, atau leher rahim terbuka dan tertutup tanpa disertai kontraksi.
Kelainan ini bisa saja didapatkan sejak lahir atau akibat Moms melakukan operasi seperti operasi roangga perut selama mengandung atau operasi leher rahim (serviks).
Kebutuhan Ibu Hamil
Spesial Diskon & Voucher Cashback
Kebutuhan selama masa kehamilan sangat banyak mulai dari suplemen Ibu Hamil, Bantal Ibu Hamil dan masih banyak lagi. Belanja di Supermom Moms bisa dapatkan Spesial Diskon & Voucher Cashback. Jangan Terlewatkan!
Dapatkan Diskonnya5. Gaya Hidup
Beberapa gaya hidup yang tidak baik juga bisa menjadi penyebab kelahiran bayi prematur Moms. Misalnya saja merorkok saat hamil, mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang, dan kurang mengonsums makanan bernutrisi bisa memengaruhi tumbuh kembang janin dalam kandungan
Hal ini karena kandungan dalam rokok, minuman alkohol, dan obat-obatan terlarang bsia menembus plasenta dan mengganggu fungsi pembuluh darah plasenta.
Seperti diketahui bahwa saluran ini digunakan untuk mensuplai zat nutrisi maupun oksigen bagi janin sehingga bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur, BBLR, hingga keguguran.
Pencegahan Kelahiran Bayi Prematur
Bayi yang lahir prematur bisa dicegah Moms dimulai dengan menerapkan pola hidup sehat. Moms pun bsia melakukan beberapa langkah di bawah ini dalam mencegah kelahiran bayi prematur, seperti:
- Konsumsi maknan nutrisi seimbang.
- Lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin
- Hindari asap rokok, bahan kimia, dan zat berbahaya
- Mengonsumsi air putih secara cukup
- Konsumsi suplemen sesuai anjuran dokter
- Jaga jarak kehamilan
- Lakukan aktivitas fisik ringan selama kehamilan
Moms, itulah tadi beberapa penyebab kelahiran bayi prematur yang patut untuk Moms waspadai.
Semoga dengan informasi tadi, Moms bisa mencegah terjadinya kelahiran bayi prematur. Selama masa kehamilan, lakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter ya Moms sejak awal kehamilan hingga melahirkan.
Rekomendasi popok untuk newborn dong mom?